8 Tanda Anda dalam Hubungan Kodependen - cinta Cantika.com

Advertisement
Advertisement
Advertisement

8 Tanda Anda dalam Hubungan Kodependen

foto-reporter

Reporter

google-image
Ilustrasi pasangan. Freepik.com/Yanalya

Ilustrasi pasangan. Freepik.com/Yanalya

Advertisement

CANTIKA.COM, Jakarta - Kebanyakan orang menjalin hubungan untuk tumbuh dalam hidup dan berkembang bersama. Selalu dibutuhkan dua orang untuk membentuk suatu hubungan. Tapi lain ceritanya dalam hubungan kodependen. Dalam hubungan kodependen, kebutuhan dan keinginan satu orang selalu diletakkan di atas yang lain. Orang kodependen sering memiliki harga diri yang rendah dan perlu merasa penting untuk merasa baik tentang diri mereka sendiri. Kodependensi dalam suatu hubungan tidak bisa disamakan dengan gangguan perhatian. Anda biasanya akan melihat bahwa satu orang mengambil peran pengasuh dalam hubungan kodependen. Sementara pasangannya melakukan sangat sedikit dan mengambil peran sebagai pendukung.

Pasangan kodependen bisa berasal dari latar belakang yang diabaikan. Dia menjadi tergantung pada orang lain untuk kebahagiaan dan kebutuhannya. Keinginan konstan dia untuk menyenangkan orang menjadikan mereka sasaran empuk bagi orang-orang yang menyukai perhatian. Hubungan semacam ini tidak spesifik gender dan kebanyakan orang tidak suka membicarakannya karena takut melukai ego pasangannya.

Tanda Anda dalam Hubungan Kodependen

Sangat penting untuk mengenali tanda-tanda kodependensi dalam hubungan. Orang dengan sifat perilaku kodependen seringkali menarik pada awalnya. Sifat perhatian dan sikap penuh kasih mereka mungkin menarik Anda. Namun, kodependensi bukanlah sifat yang menyenangkan dan cenderung membuat Anda merasa tercekik setelah beberapa waktu. Dalam banyak kasus, kodependensi dalam hubungan juga dapat menyebabkan perpisahan yang buruk.

1. Harga Diri Rendah

Orang kodependen seringkali memiliki harga diri yang rendah. Bisa jadi itu akibat trauma masa kecil, tidak pernah bisa menyenangkan orang tua mereka. Di kala dewasa, trauma itu bermanifestasi sebagai harga diri yang rendah. Itu bisa membuat mereka merasa tidak berharga. Suara batin mereka ingin membuktikan diri kepada orang lain terus-menerus.

Mereka mungkin juga mengalami kesulitan untuk mengatakan tidak kepada orang lain, meskipun itu bukan untuk kepentingan terbaik mereka. Mereka mudah tertipu dan sering disalahkan karena menyelamatkan orang lain.

2. Mengontrol Segala Hal

Orang kodependen sering kali merasa perlu mengendalikan setiap orang dan situasi di sekitar mereka. Ini adalah cara mereka untuk merasa aman. Mereka hanya akan melakukan sesuatu dengan cara mereka, yang dapat menyebabkan konflik dalam hubungan.

Orang kodependen mungkin menunjukkan tanda-tanda perlindungan berlebihan dan menyelesaikan semua masalah Anda. Mereka akan selalu mengkhawatirkan Anda, bahkan di lokasi teraman. Mereka mungkin menelepon atau mengirimi Anda SMS setiap hari untuk memastikan Anda baik-baik saja. Orang-orang seperti itu tidak memberi Anda ruang untuk tumbuh dan menghadapi masalah dalam hidup.

3. Selalu Menyenangkan Orang Lain

Menyenangkan orang menduduki puncak daftar tanda kodependensi dalam hubungan. Anda akan sering harus menyenangkan orang lain, bahkan mengorbankan kebutuhan mereka. Orang-orang dalam hubungan kodependen sering kali menghindar untuk mengatakan tidak.

Anda mungkin menemukan mereka menyetujui permintaan konyol dan membelanjakan lebih dari yang mereka hasilkan. Perilaku tersebut tidak terbatas pada pasangan, kebanyakan dari mereka dimanfaatkan oleh saudara dan teman mereka juga.

Menyenangkan orang terus-menerus melelahkan. Akhirnya, Anda menunjukkan kemarahan dan frustrasi kepada pasangan Anda, sehingga menghambat hubungan.

Baca juga: Ketahui People Pleaser, Ciri-ciri, Penyebab, dan Dampaknya bagi Kesehatan Mental

Halaman

Advertisement

Recommended Article

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."
Advertisement