8 Tanda Anda dalam Hubungan Kodependen - cinta Cantika.com

Advertisement
Advertisement
Advertisement

8 Tanda Anda dalam Hubungan Kodependen

foto-reporter

Reporter

google-image
Ilustrasi pasangan. Freepik.com/Yanalya

Ilustrasi pasangan. Freepik.com/Yanalya

Advertisement

4. Berkomunikasi Secara Terbuka Dan Jujur dengan Pasangan

Jujurlah dengan pasangan Anda tentang kebutuhan dan perasaan Anda. Cobalah untuk tidak menyembunyikan sesuatu dari pasangan Anda. Bangun kepercayaan mereka dan pastikan mereka tahu bahwa Anda menghargai pendapat mereka.

5. Bersedia untuk Berkompromi

Sangat penting untuk siap berkompromi. Tujuannya adalah untuk mempertahankan hubungan dan tidak menyerah. Cobalah untuk mendorong pasangan Anda untuk mengerjakan kodependensi mereka juga. Tunjukkan pada mereka bahwa Anda memahami rasa sakit mereka.

6. Jangan Menyerah

Hal terakhir yang dibutuhkan hubungan Anda adalah salah satu pasangan menyerah. Berkecil hati selama masa-masa sulit adalah hal termudah untuk dilakukan. Ingat hal-hal baik dalam hubungan dan saling mendukung.

Hanya jika kedua pasangan bekerja pada hubungan itu, kodependensi dapat diatasi dan membangun hubungan yang sehat dan memuaskan.

Jika Anda telah mengidentifikasi bahwa hubungan Anda adalah hubungan kodependen, jangan stres. Ada banyak cara untuk mengatasi kodependensi. Anda hanya perlu menghormati pasangan Anda dan tetap kuat. Mulailah dengan membicarakan masalahnya dan bersiaplah untuk mendengarkannya. Bisa jadi itu hanya trauma masa kecil yang menunjukkan ketergantungan dalam suatu hubungan. Anda harus berkonsultasi dengan terapis setelah pasangan Anda menyetujuinya. Jangan sembunyikan sesuatu dari orang kodependen, karena mereka mungkin akan meledak.

Pilihan Editor: 8 Cara Menghidupkan Kembali Koneksi dengan Pasangan

PINK VILLA | YOUR TANGO

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Halaman

Advertisement

Recommended Article

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."
Advertisement