CANTIKA.COM, Jakarta - Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut serta bersama-sama mengelola sampah dan mewujudkan Indonesia bersih. Ajakan ini ia suarakan dalam acara diskusi Hari Peduli Sampah Nasional 2025 dengan tema Kepemimpinan Daerah dalam Menata Pengelolaan Sampah Berkelanjutan yang diselenggarakan di Gedung TEMPO, Jakarta, Kamis, 20 Maret 2025.
Setelah dilantik sebagai Wali Kota Kendari pada 20 Februari lalu, Siska bersama Wakil Wali Kota Kendari, Sudirman, dengan gencar menggerakkan beragam inisiatif untuk mengatasi permasalah sampah yang ada di Kota Kendari.
Selain itu, Siska juga berambisi untuk mengembalikan Kota Kendari sebagai kota dengan TPA terbaik di Indonesia, seperti saat periode kepemimpinan mantan Wali Kota Asrun. “Kami ingin mengembalikan performance dari penanganan sampah di Kota kendari kembali menjadi yang terbaik, mengingat dua periode Wali Kota Kendari sebelumnya berhasil membuat Kendari menjadi pusat kunjungan untuk TPA terbaik di Indonesia,” ujar Siska.
Demi mewujudkan tekadnya, Siska bersama dengan jajaran Pemkot Kendari telah merencanakan strategi mengatasi permasalahan sampah mulai dari sosialisasi ke masyarakat, hingga pemberian anggaran pemberdayaan RT.
Siska bergerak merangkul Dinas DLHK Pemerintah Kota, Camat, Lurah, RW, dan RT untuk membuat sistem pengelolaan sampah melalui program pembuangan sampah terjadwal mulai pukul 19.00 WITA sampai 05.00 WITA. Selanjutnya, sampah tersebut akan diambil oleh petugas dan dibawa menuju TPA Kota Kendari.
Program ini sebenarnya adalah program lanjutan yang sudah ada sebelum Siska menjabat sebagai Wali Kota Kendari. Namun, ia terus mengupayakan untuk meningkatkan dan memberi perhatian lebih pada program pembuangan sampah terjadwal ini, sehingga penerapannya dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Kota Kendari.
Diketahui jumlah sampah di Kota Kendari saat ini bisa mencapai 243 ton perhari, dengan total timbunan selama satu bulan mencapai 7.200 ton sampah. Mayoritas sampah berasal dari sampah rumah tangga.
Saat ini Pemkot Kendari memiliki 39 unit armada pengangkut sampah. Namun, hanya 20 unit saja yang efektif digunakan, sedangkan 19 unit sisanya dalam keadaan rusak. Untuk mengatasi masalah tersebut, Siska berencana menambah jumlah armada dan memperbaiki beberapa unit lainnya yang sekiranya masih dapat digunakan kembali.
Siska Karina Imran, Walikota Kendari dalam acara Diskusi dan Kolaborasi untuk Indonesia Bersih Memperingati Hari Sampah Nasional 2025 di Gedung Tempo, Jakarta Selatan pada Kamis (20/03) Foto: CANTIKA/Fatmawati
Alasan Menghentikan Regulasi Retribusi
Siska juga menjelaskan bahwa sebelumnya, Ia sempat mengadakan pertemuan bersama para lurah yang bertugas di Kota Kendari, perihal penarikan retribusi sampah kepada masyarakat. Dalam pertemuan tersebut, Siska memutuskan untuk memberhentikan regulasi retribusi kebersihan.
“Saya bilang jangan dulu, karena tidak layak kita tarik retribusi sampah dari masyarakat sementara Kota Kendari masih kotor. Maksudnya, masyarakat belum merasakan kebersihan dan sudah harus mengeluarkan uang. Biarlah pemerintah bekerja dulu, baru bisa nanti kita terapkan regulasi tersebut,” jelas Wali Kota Kendari tersebut.
Siska juga menyampaikan rencananya untuk memberikan anggaran sebesar Rp 100 juta per RT dalam program pemberdayaan RT untuk dimanfaatkan masyarakat pada keperluan penanganan sampah.
Dirinya berharap, bantuan ini dapat membantu masyarakat dalam menangani permasalahan sampah serta dapat ditangani secepat mungkin. “Mudah-mudahan program pemberdayaan RT ini bisa direalisasikan tahun depan dan bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat,” ucap Siska.
Melalui program ini, Pemkot Kendari dengan tangan terbuka menerima semua usulan dari tiap RT terkait strategi pengelolaan sampah. Maka dari itu, masyarakat dapat merencanakan, mengerjakan, dan menikmati sendiri hasil dari inisiatif pengelolaan sampah.
Pilihan Editor: 3 Langkah untuk Tangani Pengelolaan Sampah Berkelanjutan
FATMAWATI
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika