Katy Perry ke Luar Angkasa! Ini Alasan di Balik Misi Perempuan Pertama Blue Origin yang Mengukir Sejarah - lifestyle Cantika.com

Advertisement
Advertisement
Advertisement

Katy Perry ke Luar Angkasa! Ini Alasan di Balik Misi Perempuan Pertama Blue Origin yang Mengukir Sejarah

foto-reporter

Reporter

google-image
Katy Perry bersama lima teman yang menjadi teman perjalanan ke angkasa. Foto: Dave Limp/Blue Origin.

Katy Perry bersama lima teman yang menjadi teman perjalanan ke angkasa. Foto: Dave Limp/Blue Origin.

Advertisement

CANTIKA.COM, Jakarta - Pada tanggal 14 April 2025, dunia menyaksikan momen bersejarah ketika Katy Perry, penyanyi pop global, meluncur ke luar angkasa sebagai bagian dari misi NS-31 milik Blue Origin. Misi ini menjadi sorotan bukan hanya karena kehadiran seorang bintang pop di antara kru, tapi karena seluruh anggota misi adalah perempuan, sebuah langkah simbolis dan inspiratif yang dirancang dengan tujuan besar.

Misi NS-31: Perjalanan Singkat, Dampak Besar

Diluncurkan dari West Texas pukul 09.30 pagi waktu setempat, roket New Shepard membawa enam perempuan ke luar angkasa dalam penerbangan suborbital berdurasi sekitar 11 menit. Mereka berhasil menembus garis Kármán, batas yang diakui secara internasional sebagai ujung atmosfer Bumi, dan kembali mendarat dengan selamat.

Misi ini jadi sangat istimewa karena komposisi krunya yang seluruhnya perempuan, sesuatu yang terakhir kali terjadi lebih dari 60 tahun lalu ketika kosmonot Valentina Tereshkova menjadi perempuan pertama yang terbang solo ke luar angkasa.

Siapa Saja Enam Perempuan dalam Misi Ini?

Kru NS-31 bukan hanya “sekelompok selebriti”—mereka adalah perempuan berprestasi dari berbagai bidang:

  • Katy Perry – Penyanyi internasional, ikon budaya pop, dan Duta UNICEF. Perry membawa misi ini ke audiens global dan menyuarakan pesan penting tentang mimpi dan pemberdayaan.

  • Lauren Sánchez – Jurnalis peraih Emmy, pilot berlisensi, dan Wakil Ketua Bezos Earth Fund. Ia menjadi otak di balik perakitan tim perempuan untuk misi ini.

  • Gayle King – Presenter CBS Mornings dan jurnalis senior yang dikenal luas. Ia berperan penting dalam menyampaikan narasi misi ini ke publik.

  • Aisha Bowe – Mantan insinyur NASA dan CEO STEMBoard. Ia adalah simbol perempuan kulit hitam di STEM (sains, teknologi, teknik, dan matematika), membuktikan bahwa impian bisa dicapai dari mana saja.

  • Amanda Nguyen – Ilmuwan bioastronautika dan aktivis HAM, juga nominasi Nobel Perdamaian. Kehadirannya membawa pesan penting tentang kesetaraan dan keadilan.

  • Kerianne Flynn – Produser film dan advokat hak-hak perempuan. Flynn menunjukkan bahwa seni dan aktivisme bisa ikut terlibat dalam misi teknologi luar biasa.

Kenapa Semua Perempuan?

Blue Origin menyatakan bahwa misi ini bukan sekadar simbolisme. Lauren Sánchez menjelaskan bahwa tujuan utama dari pemilihan kru perempuan ini adalah untuk menciptakan inspirasi lintas generasi dan mengubah narasi tentang siapa yang “layak” pergi ke luar angkasa.

Masing-masing perempuan dipilih berdasarkan prestasi dan latar belakang mereka yang mewakili berbagai sektor: seni, ilmu pengetahuan, media, teknologi, dan aktivisme sosial. Dengan kata lain, misi ini dirancang untuk menyampaikan bahwa perempuan dari berbagai bidang dan latar belakang dapat ikut serta dalam eksplorasi luar angkasa, bukan hanya mereka yang berkutat di bidang astronomi atau teknik.

Momen Katy Perry di Luar Angkasa

Saat berada dalam kondisi tanpa gravitasi, Katy Perry menyanyikan “What a Wonderful World” sambil membawa bunga daisy sebagai penghormatan untuk putrinya, Daisy Dove. Ia menggambarkan pengalaman ini sebagai "kedua paling mengubah hidup setelah menjadi ibu."

Usai pendaratan, Perry dan Gayle King terlihat mencium tanah—momen yang kemudian viral di media sosial sebagai simbol rasa syukur dan kagum terhadap keindahan Bumi dan luasnya semesta.

Antara Pujian dan Kritik

Seperti halnya banyak misi luar angkasa modern, misi ini juga menuai reaksi yang beragam dari publik. Banyak yang memuji sebagai langkah besar dalam pemberdayaan perempuan dan pembukaan ruang baru di industri antariksa. Namun, tidak sedikit pula yang mengkritik, menyebutnya sebagai “aksi glamor” yang tidak peka terhadap isu lingkungan dan ketimpangan global.

Aktris Olivia Munn, misalnya, menyebut misi ini sebagai sesuatu yang “gluttonous”, terkesan berlebihan dan tidak empatik terhadap kondisi bumi yang sedang menghadapi krisis iklim.

Apa Selanjutnya?

Katy Perry sendiri mengatakan akan menuangkan pengalaman luar angkasanya ke dalam karya musik dan kampanye sosial mendatang. Ia ingin pengalaman ini menjadi motivasi bagi generasi muda untuk “berani bermimpi setinggi bintang".

Misi NS-31 bukan hanya tentang teknologi atau wisata luar angkasa. Ini adalah tentang narasi baru bagi perempuan, tentang keberanian, representasi, dan mimpi yang menembus batas atmosfer.

Pilihan Editor: Rahasia Makeup Flawless Katy Perry saat Perjalanan ke Luar Angkasa

INSTAGRAM | X | BLUE ORIGIN

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Advertisement

Recommended Article

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."
Advertisement