CANTIKA.COM, Jakarta - Penyanyi Yosi Project Pop menceritakan kisah yang ia lalui ketika kehilangan waktu dan momen bersama anaknya. Saat itu, jauh dari sang anak selama beberapa hari, Yosi merasa ada hal yang tidak diketahuinya.
Perkembangan digital akhir-akhir ini begitu cepat dan pesat dan anak-anak zaman sekarang pun jadi cepat belajar. Sebagai orang tua, Yosi Project Pop pun berpendapat untuk lebih sering menghabiskan waktu dengan sang anak. Ia pun sempat punya pegalaman dengan anaknya. Biasanya Yosi sangat suka mengobrol dengan anaknya, namun tiba-tiba si anak memberikan sumpah serapah. "Ini dari mana menyumpahi ini, saya nggak ngajarin. Oh ternyata dari kanal YouTube yang suka dia tonton tentang game dan pembuat channel tersebut suka menyumpahi kalau main game," kata Yosi Project Pop dalam Peluncuran Modul Pengasuhan dengan Cinta dan Modul Keterampilan Hidup Remaja di Masa Pandemi pada tanggal 7 Juli 2021.
Menurut Yosi, media itu merupakan sesuatu yang baru dan cepat banget untuk dipelajari oleh anak-anak. Yosi juga bercerita bahwa anaknya sangat mudah beradaptasi dan cepat terpengaruh akan hal-hal yang baru dilihatnya. "Artinya kalau kita selama ini terlewatnya bukan cuma hari, bulan mungkin lebih banyak lagi yang tidak kita ketahui dalam pertumbuhan dan dalam pikiran anak kita," kata Yosi Project Pop.
Parenting merupakan hal yang penting untuk orang tua agar dapat memberikan sebuah kebijaksanaan kepada anak. Mulai dari mengajarkan anak untuk belajar mengatur waktu, mengingatkan anak bermain permainan yang baik, berhati-hati dalam bermain media sosial. "Faktanya justru sebaliknya, kita mendapati orang tua banyak belajar dari anak-anaknya karena terlambat banget secara digital. Anak-anaknya sudah jauh tahu, saya kalau dibalikin pertanyaannya suka bingung karena orang tua tidak menonton YouTube dan tidak menghabiskan waktu bersama anaknya," kata Yosi.
Sebagai orang tua yang memiliki perbedaan zaman dan kebiasaan dengan anak, orang tua harus dapat beradaptasi menghabiskan waktu dengan anak. Harapannya anak menjadi percaya dengan orang tua dan komunikasi bisa berjalan dengan baik. Bisa saja terkadang menggunakan perspektif sebagai teman anak, bukan orang tua. "Harus ngobrol dengan anak, tidak selalu memakai baju orang tua tapi pakai baju teman juga tanpa menghakimi. Justru dengan kita menempatkan diri kita seperti itu, saya jadi belajar banyak tentang dia, banyak keterbukaan, dia berani lebih banyak membagikan kehidupannya," katanya.
Artikel Terkait:
Jika sebagai orang tua menempatkan posisi sebagai orang tua yang suka melarang anaknya, maka akan ada jarak antara orang tua dengan anak. Tetap memiliki kedekatan dengan anak, namun sang anak akan memilih-milih hal yang ingin dibagikan kepada orang tua. "Jadi tidak terbuka. Menjadi orang tua sebuah proses yang tidak boleh ada istirahatnya, setiap hari kita belajar, supaya kita bisa jadi orang tua yang terbaik buat anak-anak kita," kata Yosi Project Pop.
NATHASYA ESTRELLA