Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kenali 4 Gaya Keterikatan dalam Hubungan, Kamu yang Mana?

foto-reporter

Reporter

google-image
Ilustrasi pasangan sedang kencan. Foto: Freepik

Ilustrasi pasangan sedang kencan. Foto: Freepik

Advertisement

CANTIKA.COM, JakartaHubungan yang sehat dan memuaskan tidak hanya bergantung pada cinta, komunikasi, atau kesetiaan—tapi juga pada attachment style alias gaya keterikatan. Gaya keterikatan ini terbentuk sejak masa kanak-kanak dan terbawa hingga dewasa, bahkan tanpa kita sadari. Memahami gaya keterikatan bisa menjadi kunci untuk membangun hubungan yang lebih sehat, termasuk dalam urusan cinta, persahabatan, maupun keluarga.

Psikolog John Bowlby dan Mary Ainsworth adalah dua tokoh utama yang mengembangkan teori keterikatan ini. Mereka menemukan bahwa interaksi antara anak dan pengasuh utama (biasanya orang tua) akan membentuk pola keterikatan yang menetap hingga dewasa. Berikut adalah empat gaya keterikatan yang perlu kamu kenali:

1. Secure Attachment (Keterikatan Aman)

Orang dengan gaya keterikatan aman cenderung merasa nyaman dalam hubungan yang dekat, bisa mengandalkan orang lain, dan juga tidak takut menunjukkan kerentanan. Mereka tumbuh dengan pengasuh yang responsif dan konsisten, sehingga belajar bahwa dunia adalah tempat yang aman dan bisa dipercaya.

Ciri-ciri:

  • Mudah mempercayai orang lain.

  • Mampu mengatur emosi dengan baik.

  • Hubungan cenderung stabil dan sehat.

  • Tidak takut ditinggalkan atau terlalu lengket.

Kamu dengan gaya ini kemungkinan besar punya kepercayaan diri tinggi dalam menjalin hubungan dan mampu menciptakan koneksi emosional yang mendalam.

2. Anxious-Ambivalent Attachment (Keterikatan Ambivalen)

Gaya ini biasanya muncul karena pengasuh yang tidak konsisten—kadang hadir, kadang tidak. Akibatnya, anak tumbuh dengan rasa tidak aman dan cemas. Dalam hubungan dewasa, mereka sering kali mencari kepastian berlebihan dan takut ditinggalkan.

Ciri-ciri:

  • Sering merasa cemas dalam hubungan.

  • Sangat membutuhkan validasi dan perhatian.

  • Cenderung posesif atau terlalu bergantung.

  • Mudah merasa tidak aman.

Jika kamu sering merasa tidak tenang dalam hubungan, atau overthinking ketika pasangan telat membalas pesan, bisa jadi ini gaya keterikatanmu.

3. Avoidant Attachment (Keterikatan Menghindar)

Individu dengan gaya menghindar biasanya tumbuh dari lingkungan yang emosionalnya tertutup atau pengasuh yang tidak responsif. Mereka belajar untuk tidak terlalu mengandalkan orang lain dan lebih memilih jarak emosional.

Ciri-ciri:

  • Menghindari kedekatan atau komitmen.

  • Tidak nyaman dengan emosi sendiri atau pasangan.

  • Cenderung fokus pada kemandirian ekstrem.

  • Sulit mengekspresikan kasih sayang secara verbal.

Kalau kamu sering merasa "lebih nyaman sendiri" atau cepat merasa sesak ketika hubungan mulai serius, ini bisa jadi sinyal gaya keterikatan menghindar.

4. Disorganized Attachment (Keterikatan Tidak Terorganisir)

Gaya ini paling kompleks karena mencampurkan rasa ingin dekat tapi juga takut kedekatan. Biasanya terbentuk dari trauma masa kecil, seperti kekerasan, pengabaian, atau pola asuh yang membingungkan.

Ciri-ciri:

  • Perilaku tidak konsisten dalam hubungan.

  • Takut ditolak, tapi juga takut terlalu dekat.

  • Bisa menunjukkan reaksi emosional ekstrem.

  • Sering merasa bingung atau kewalahan dalam hubungan.

Gaya ini bisa menimbulkan tantangan besar dalam hubungan, tapi bukan berarti tidak bisa diatasi. Dengan kesadaran dan dukungan profesional, proses penyembuhan bisa dimulai.

Mengapa Penting Memahami Gaya Keterikatan?

Memahami gaya keterikatan bukan untuk menghakimi diri sendiri, melainkan sebagai alat untuk refleksi dan pertumbuhan. Dengan mengenali pola ini, kamu bisa:

  • Membangun hubungan yang lebih sehat.

  • Mengenali red flag dan kebutuhan emosional.

  • Menyembuhkan luka lama dari masa lalu.

  • Meningkatkan komunikasi dengan pasangan.

Jika kamu ingin tahu lebih lanjut gaya keterikatanmu, kamu bisa mencoba berbagai kuis psikologis online seperti yang tersedia di Verywell Mind.

Setiap orang punya gaya keterikatan yang berbeda, tapi semuanya bisa dipelajari dan diperbaiki. Dengan kesadaran dan usaha, kamu bisa menciptakan hubungan yang lebih aman, sehat, dan bahagia. Jadi, sudah tahu kamu termasuk yang mana?

Pilihan Editor: 5 Tanda Kamu Bertahan dalam Hubungan Asmara Bukan karena Cinta

VERYWELL MIND | CLEVELAND CLINIC | HELPGUIDE.ORG

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Advertisement

Recommended Article

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."
Advertisement