Pesan Menyentuh Paus Fransiskus Sebelum Wafat, Gencatan Senjata di Gaza dan Bebaskan Sandera - lifestyle Cantika.com

Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pesan Menyentuh Paus Fransiskus Sebelum Wafat, Gencatan Senjata di Gaza dan Bebaskan Sandera

foto-reporter

Reporter

google-image
Paus Fransiskus menyapa umat beriman di akhir audiensi umum mingguan di Lapangan Santo Petrus di Vatikan, 13 November 2024. Paus Fransiskus meninggal dunia dalam usia 88 tahun, Paus sempat dirawat pada Februari lalu karena menderita penyakit bronkitis kronis. Shutterstock

Paus Fransiskus menyapa umat beriman di akhir audiensi umum mingguan di Lapangan Santo Petrus di Vatikan, 13 November 2024. Paus Fransiskus meninggal dunia dalam usia 88 tahun, Paus sempat dirawat pada Februari lalu karena menderita penyakit bronkitis kronis. Shutterstock

Advertisement

CANTIKA.COM, Jakarta - Kabar duka datang dari Vatikan, Paus Fransiskus telah meninggal dunia pada usia 88 tahun setelah berjuang melawan pneumonia yang dideritanya. Paus Fransiskus diketahui memiliki riwayat pneumonia yang sempat memperburuk kondisi kesehatannya secara signifikan. Ia sempat menjalani perawatan intensif selama lima minggu di rumah sakit sebelum akhirnya diperbolehkan pulang pada akhir Maret 2025.

Saat kembali dari Rumah Sakit Gemelli setelah masa perawatan yang cukup panjang, Paus Fransiskus sempat menyuarakan seruan agar kekerasan dan serangan yang dilakukan Israel di Gaza segera dihentikan.

Paus menyampaikan pesan Paskah pada Minggu, 20 April 2025. Pesan tersebut dibacakan oleh seorang ajudan, sementara Paus yang berusia 88 tahun itu hanya muncul sesaat di balkon Basilika Santo Petrus.  

Dokter menyarankan Paus untuk membatasi aktivitasnya, sehingga ia tidak memimpin Misa Paskah di Vatikan. Namun, ia tetap hadir di akhir acara untuk memberikan berkat *Urbi et Orbi* atau kepada kota dan dunia serta menyampaikan pesan perdamaian.  

Sebelum sempat dirawat lima minggu akibat pneumonia yang hampir merenggut nyawanya, Paus Fransiskus telah berulang kali mengkritik operasi militer Israel di Gaza. Pada Januari lalu, ia menyebut kondisi kemanusiaan di wilayah Palestina itu “sangat serius dan memalukan”.  

Dalam pesan Paskah kali ini, Paus menggambarkan situasi Gaza sebagai dramatis dan menyedihkan. Ia mendesak Hamas segera melepaskan seluruh sandera yang masih ditahan dan mengutuk maraknya antisemitisme global yang disebut mengkhawatirkan.  

“Saya menyampaikan kedekatan saya dengan penderitaan rakyat Israel dan Palestina,” ujarnya seperti dilansir dari Channel News Asia. “Saya mendesak semua pihak yang bertikai: hentikan peperangan, bebaskan sandera, dan bantu rakyat yang kelaparan demi masa depan yang damai.”  

Hamas baru-baru ini menolak proposal gencatan senjata sementara dari Israel, menuntut kesepakatan yang lebih permanen untuk mengakhiri perang sebagai syarat pembebasan sandera. Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menginstruksikan militer untuk meningkatkan serangan terhadap Hamas.  

Perang ini dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 ke Israel selatan, yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera 251 lainnya. Sejak itu, lebih dari 51.000 warga Palestina dilaporkan tewas dalam serangan Israel, termasuk 1.600 korban dalam sebulan terakhir menurut data Kementerian Kesehatan Gaza.  

Selain menyampaikan pesan Paskah, Paus Fransiskus juga sempat bertemu dengan Wakil Presiden AS JD Vance di Vatikan. Pertemuan tersebut berlangsung singkat, hanya beberapa menit, untuk saling bertukar ucapan selamat Paskah. Paus terus menjadi suara vokal yang mendorong perdamaian di tengah konflik yang semakin memanas, meski kesehatannya masih dalam pemulihan.

Pilihan Editor: 5 Fakta Menarik Paus Fransiskus: Namanya Terinspirasi dari Tokoh yang Peduli Warga Miskin

OLIVIA SUBANDI | DEWI RINA CAHYANI 

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Advertisement

Recommended Article

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."
Advertisement