UNIQLO Gandeng Karya Pablo Picasso Suarakan Perdamaian Lewat Fashion - fashion Cantika.com

Advertisement
Advertisement
Advertisement

UNIQLO Gandeng Karya Pablo Picasso Suarakan Perdamaian Lewat Fashion

foto-reporter

Reporter

google-image
UNIQLO menggelar Workshop PEACE FOR ALL Pablo Picasso 2025 bersama perwakilan dari Save The Children Indonesia, di Jakarta, Sabtu (19/4/2025). Foto: UNIQLO

UNIQLO menggelar Workshop PEACE FOR ALL Pablo Picasso 2025 bersama perwakilan dari Save The Children Indonesia, di Jakarta, Sabtu (19/4/2025). Foto: UNIQLO

Advertisement

CANTIKA.COM, Jakarta - Melanjutkan komitmennya menyuarakan perdamaian lewat proyek PEACE FOR ALL, UNIQLO menggelar Bouquet of Peace Workshop, yang mengajak masyarakat untuk merefleksikan dan mengekspresikan makna perdamaian lewat karya seni. Digelar di Pondok Indah Mall 3, Sabtu (19/4/2024), kegiatan ini menghadirkan Bouquet of Friendship, karya seniman legendaris Pablo Picasso dari tahun 1958 sebagai inspirasinya.

"Lewat Bouquet of Peace Workshop hari ini, lagi-lagi kita ingin menyuarakan pesan perdamaian, karena kita ingin dunia yang lebih damai, lebih bebas dari segala bentuk kekerasan dan konflik," Corporate Affairs Director PT Fast Retailing Indonesia UNIQLO, Irma Yunita dalam sambutannya di acara tersebut.

"Terinspirasi dari karya Pablo Picasso yang sarat makna, kami berharap pesan ini bisa menggugah empati dan kepedulian sosial, termasuk terhadap masa depan generasi muda yang tengah tumbuh saat ini," tambah Irma. Lebih lanjut, Irma menyebut proyek ini juga dilakukan agar masyarakat bisa melihat fesyen sebagai medium untuk menyuarakan nilai-nilai kemanusiaan.

Program Manager Save the Children Indonesia, Bram Marantika bersama Corporate Affairs Director PT Fast Retailing Indonesia UNIQLO, Irma Yunita di Bouquet of Peace Workshop, di Jakarta, Sabtu (19/4/2025). Foto: UNIQLO

Bouquet of Peace Workshop sendiri digelar di 25 kota besar di dunia, dan Jakarta menjadi salah satunya. Nantinya karya dari peserta workshop akan dikumpulkan dan ditampilkan dalam bentuk instalasi kolaboratif di toko UNIQLO Le Marais Paris pada Mei mendatang.

Proyek kolaborasi UNIQLO dengan dengan Musée National Picasso Paris dan organisasi seni komunitas global Artolution ini juga mengundang perwakilan dari Save The Children Indonesia. Dalam workshop ini, mereka  untuk membagikan sudut pandang tentang pentingnya ruang aman dan penuh harapan bagi anak-anak yang terdampak konflik dan krisis kemanusiaan lewat gambar.

“Kami percaya bahwa setiap anak berhak untuk hidup dalam lingkungan yang aman, bebas dari kekerasan, dan dapat mengakses berbagai fasilitas yang mendukung kesejahteraan mereka. Kegiatan hari ini mempunyai semangat yang sejalan untuk memberikan anak-anak ruang untuk tidak hanya didengar tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi sesama, terutama bagi generasi mereka sendiri,” tutur Program Manager Save the Children Indonesia, Bram Marantika.

Koleksi T-shirt PEACE FOR ALL

Kegiatan Bouquet of Peace Workshop juga menjadi bagian dari rangkaian peluncuran koleksi T-shirt PEACE FOR ALL edisi Pablo Picasso, yang diluncurkan pada Maret 2025. Terdapat lima desain eksklusif dari karya-karya Picasso dalam koleksi T-shirt PEACE FOR ALL, termasuk Bucket of Friendship, yang mana nantinya seluruh keuntungan dari penjualan T-shirt akan disumbangkan ke organisasi kemanusiaan Internasional, yaitu UNHCR, Save The Children, dan PLAN International.

Di Indonesia sendiri, UNIQLO menyalurkan hasil penjualan T-shirt PEACE FOR ALL kepada Save The Children Indonesia. Donasi tersebut nantinya akan dilakukan secara langsung untuk memastikan transparansi dan efektivitas dukungan untuk pemenuhan hak-hak anak termasuk penanggulangan kemiskinan, diskriminasi, kekerasan, dan konflik.

Pilihan Editor: Rekomendasi Fashion Liburan untuk Anak yang Nyaman dan Sesuai Destinasi Wisata

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Advertisement

Recommended Article

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."
Advertisement