CANTIKA.COM, Jakarta - Jika kamu akan berlibur ke Labuan Bajo dalam waktu dekat ini, cermati info berikut. Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), akan melarang penggunaan air minum dalam kemasan plastik di Labuan Bajo. Aturan ini akan berlaku di hotel, restoran, kapal wisata, warung, dan kantor pemerintahan.
Hal itu diungkapkan Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi saat menghadiri peluncuran program meluncurkan program Gerakan Wisata Bersih di Labuan Bajo, Sabtu, 12 April 2025. Peluncuran ini dihadiri oleh Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Enik Ermawati.
Artikel Terkait:
Endi mengatakan, larangan itu bertujuan mengurangi sampah di Labuan Bajo yang merupakan salah satu destinasi wisata unggulan Indonesia. Ia berharap Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) membantu mengecek kapal wisata yang beroperasi di wilayah itu untuk memastikan mereka tidak membawa air minum dalam kemasan gelas atau botol. Jika ditemukan membawa, ia berharap kapal itu tidak boleh berangkat.
"Tujuannya agar lingkungan kita terjaga dengan baik dan kepariwisataan kita berkelanjutan," katanya, seperti dikutip Antara.
Larangan membawa air minum dalam kemasan plastik itu merupakan bentuk dukungan pemerintah kabuparen Manggarai Barat terhadap program Gerakan Wisata Bersih. Program ini dinilai dapat meningkatkan kualitas destinasi sekaligus menjaga keberlanjutan alam.
Menciptakan Daya Saing Global
Ni Luh Enik Ermawati mengatakan, Gerakan Wisata Bersih di Labuan Bajo diluncurkan untuk menciptakan destinasi wisata yang memiliki daya saing global. "Tidak hanya bisa meningkatkan awareness (kesadaran) masyarakat sekitar, tapi juga membuat destinasi itu betul-betul memiliki daya saing tingkat global," kata dia.
Gerakan Wisata Bersih merupakan salah satu program utama Kemenpar yang diluncurkan di 16 titik yang tersebar di berbagai destinasi prioritas yakni di Labuan Bajo, Mandalika, Borobudur, Danau Toba, Likupang, Manado, Bali, Banyuwangi dan Jakarta. Labuan Bajo merupakan lokasi ketiga. Dalam program Gerakan Wisata Bersih, Kemenpar akan melakukan pendampingan, evaluasi, dan monitoring.
Ia menambahkan bahwa setiap destinasi diharapkan dapat melakukan pengelolaan sampah terpadu. Hal itu penting karena selama ini aktivitas wisata menghasilkan sampah sampah di perairan laut.
Gerakan Wisata Bersih di Labuan Bajo berlangsung di dua titik, yakni di kawasan Marina Waterfront dan Pantai Pede. Kegiatan ini diisi dengan aksi bersih sampah massal yang diikuti 2.000 peserta dengan jumlah sampah yang terkumpul lebih dari satu ton sampah.
Pilihan Editor: Selain Desa Wae Rebo, Berikut Rekomendasi 6 Desa Wisata di Sekitar Labuan Bajo
MILA NOVITA | ANTARA
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika