7 Aktivitas Menyenangkan untuk Tidur Berkualitas Menurut Psikolog - health Cantika.com

Advertisement
Advertisement
Advertisement

7 Aktivitas Menyenangkan untuk Tidur Berkualitas Menurut Psikolog

foto-reporter

Reporter

google-image
Ilustrasi perempuan tidur. Foto: Freepik.com

Ilustrasi perempuan tidur. Foto: Freepik.com

Advertisement

CANTIKA.COM, JakartaTidur berkualitas menjadi salah satu fondasi penting bagi kesehatan fisik dan mental. Sayangnya, banyak orang mengalami kesulitan tidur akibat stres, gaya hidup tidak sehat, atau pola pikir yang terlalu aktif menjelang malam. Psikolog klinis Kasandra A. Putranto membagikan beberapa aktivitas menyenangkan yang terbukti dapat membantu seseorang mendapatkan tidur yang lebih nyenyak dan berkualitas.

1. Olahraga Teratur

Melakukan aktivitas fisik secara rutin, seperti jalan cepat, bersepeda, atau senam ringan, dapat meningkatkan kualitas tidur. Idealnya, olahraga dilakukan setidaknya 30 menit setiap hari. Namun, penting untuk tidak berolahraga terlalu dekat dengan waktu tidur karena justru bisa meningkatkan adrenalin dan mengganggu proses tidur.

2. Teknik Relaksasi dan Meditasi

Relaksasi sebelum tidur bisa sangat efektif untuk menenangkan pikiran dan tubuh. Teknik seperti pernapasan dalam, meditasi mindfulness, atau yoga ringan mampu menurunkan tingkat stres dan mempercepat proses tertidur. Membuat ritual relaksasi sebagai bagian dari rutinitas malam hari bisa menjadi kunci sukses tidur lebih cepat dan lebih dalam.

3. Membaca Buku yang Ringan

Aktivitas membaca sebelum tidur, terutama buku-buku yang ringan atau bersifat positif, bisa membantu mengalihkan pikiran dari kekhawatiran sehari-hari. Hindari membaca bacaan yang memicu emosi intens atau yang berhubungan dengan pekerjaan agar pikiran bisa benar-benar rileks.

4. Mandi Air Hangat

Mandi air hangat menjelang tidur membantu tubuh mengalami penurunan suhu setelahnya, yang secara alami memicu rasa kantuk. Selain itu, mandi juga memberikan efek relaksasi pada otot dan sistem saraf, menjadikannya cara alami untuk mempersiapkan tubuh sebelum tidur.

5. Mendengarkan Musik Lembut atau Suara Alam

Musik instrumental yang tenang, seperti piano atau suara alam (hujan, ombak, angin), bisa menciptakan suasana yang kondusif untuk tidur. Beberapa aplikasi kini menyediakan suara-suara alami yang bisa diputar otomatis sebelum tidur. Mendengarkan suara menenangkan ini membantu memperlambat detak jantung dan mengurangi kecemasan.

6. Menulis Jurnal atau Catatan Harian

Jika kamu sering merasa cemas atau pikiran terlalu aktif di malam hari, menulis jurnal bisa menjadi solusi. Dengan menuangkan isi hati ke dalam tulisan, pikiran menjadi lebih teratur dan lega. Aktivitas ini juga bisa membantu seseorang mengenali pola pikir negatif yang memicu stres.

7. Mengonsumsi Makanan dan Minuman Penunjang Tidur

Beberapa jenis makanan dan minuman bisa membantu tidur lebih nyenyak. Teh herbal seperti chamomile, peppermint, atau lavender dikenal memiliki efek menenangkan. Jus ceri tart mengandung melatonin alami yang membantu mengatur siklus tidur. Selain itu, sayuran hijau seperti bayam dan kale yang tinggi magnesium membantu melemaskan otot dan mempercepat proses tidur.

Tidur yang berkualitas tidak selalu membutuhkan obat tidur atau terapi yang rumit. Dengan melakukan aktivitas-aktivitas yang menyenangkan dan menenangkan seperti yang disarankan oleh psikolog Kasandra, tubuh dan pikiran bisa lebih siap untuk beristirahat dengan optimal. Menjadikan rutinitas malam hari sebagai waktu untuk relaksasi adalah langkah penting menuju hidup yang lebih sehat dan bahagia.

Jika kamu sedang mengalami kesulitan tidur, cobalah mengintegrasikan beberapa dari aktivitas di atas ke dalam rutinitas harian kamu. Kebiasaan kecil ini bisa membawa perubahan besar bagi kualitas hidup kamu.

Pilihan Editor: Ingin Awet Muda? Ini 6 Kebiasaan Sehat yang Harus Dimulai Perempuan Sejak Usia 20-an

ANTARA

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Advertisement

Recommended Article

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."
Advertisement