CANTIKA.COM, Jakarta - Perusahaan FMCG, Unilever berkomitmen penuh mendukung dalam pengelolaan dan pengurangan sampah yang lebih berkelanjutan dengan prinsip ekonomi sirkulan untuk mewujudkan Indonesia yang lebih bersih. Hal itu dilakukan secara global dan dimonitor secara rutin setiap tahunnya. Dalam diskusi publik "Kolaborasi Indonesia untuk Bersih" berkaitan dengan Hari Peduli Sampah Nasional 2025, Maya Tamini selaku Head of Sustainable Environment Unilever Indonesia Foundation memaparkan inisiatif yang telah dilakukan oleh Unilever Indonesia, yaitu mengurangi penggunaan kemasan plastik dengan mencampur bahan daur ulang sebanyak 25 persen ke dalam pembuatan packaging produk.
Unilever Indonesia juga berkomitmen membantu masyarakat dalam mengumpulkan dan memproses sampah plastik dengan jumlah lebih banyak dibandingkan produk yang mereka jual. Komitmen ini diwujudkan dengan menyediakan 4.000 unit Bank Sampah di beberapa wilayah di Indonesia dan sudah dilaksanakan sejak 2008 lalu.
Program unit Bank Sampah yang didukung oleh Unilever Indonesia ini menjadi langkah yang efektif. Terhitung pada tahun 2024, Unilever Indonesia berhasil mengumpulkan dan memproses sekitar 90.000 ton sampah plastik. Di mana 50.000 ton sampah yang terkumpul berasal dari fasilitas RTF di Jakarta dan Cilacap, sedangkan sekitar 40.000 ton sisanya adalah sampah yang berhasil dikumpulkan Bank Sampah.
Budayakan Mengolah Sampah di Lingkungan Internal
Selain komitmennya pada masyarakat, Unilever Indonesia juga menerapkan komitmen pengolahan sampah ini kepada para karyawan di kantor Unilever itu sendiri. Setiap sampah yang ada di lingkungan kantor Unilever Indonesia dikumpulkan dan diproses sesuai jenisnya. Sampah organik diolah menjadi kompos dan sampah anorganik akan didaur ulang yang kemudian residunya dikirim ke tempat semen.
“Di kantor Unilever sendiri, untuk pengolahan sampah kita juga punya komitmen tidak ada sampah yang digantung di TPAK. Jadi semua selesai dengan sampah organik dikomposkan dan sampah anorganik kita daur ulang dan residunya kita kirim ke tempat semen,” jelas Maya di Palmerah, Jakarta Selatan, pada Kamis, 20 Maret 2025.
Ia juga menambahkan komitmen yang dibangun di kantor Unilever ini dilandasi oleh pemikiran bahwa para karyawan juga masih bagian dari masyarakat, sehingga diharapkan dapat membangun kepedulian lingkungan terhadap pengelolaan sampah.
“Selain menyampaikan ke luar, kita juga mengajak semua yang ada di kantor Unilever untuk menjalankan aksi ini. Jadi kepada karyawan Unilever juga menjadi pertimbangan karena mereka juga bagian dari masyarakat dan kita mengharapkan mereka bisa membangun usaha ini pada lingkungan,” ucap Maya.
Apa Itu Refill Station?
Dalam diskusi tersebut, Maya juga memaparkan salah satu kampanye keberlanjutan yang tengah dilakukan oleh Unilever yaitu Refill Station, yaitu sistem isi ulang yang hadir di Bank Sampah. Lewat Refill Station, konsumen dapat membeli produk Rinso, Sunlight, dan Wipol tanpa kemasan, cukup dengan membawa wadah atau kemasan sendiri untuk diisi ulang.
Langkah ini menjadi alternatif dari perilaku bijak sampah mengurangi penggunaan plastik dengan penggunaan kembali atau daur ulang.
“Sebenarnya Unilever memberikan banyak pilihan produk dengan jenis kemasan yang beragam. Kita menjual produk dengan ukuran 4,5 liter, 2 liter, 1 liter, dan ada juga kemasan saset. Namun, ternyata masyarakat Indonesia masih banyak yang membeli produk berkemasan saset ini. Maka dari itu, Unilever Indonesia memberikan alternatif lain berupa Refill Station, sehingga konsumen bisa membeli tanpa perlu membeli kemasannya dengan membawa kemasan sendiri dari rumah,” ujar Maya.
Kampanye Unilever tersebut telah berlangsung sejak 2023 silam dan telah memiliki 1.200 titik di wilayah Jabodetabek dan Surabaya.
Pilihan Editor: Gerakan #GenerasiPilahPlastik Ajak Netizen Mulai Memilah Sampah Rumah Tangga
FATMAWATI
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika