Catat, Vaginosis Bakterialis Bisa Ditularkan Melalui Hubungan Intim - health Cantika.com

Advertisement
Advertisement
Advertisement

Catat, Vaginosis Bakterialis Bisa Ditularkan Melalui Hubungan Intim

foto-reporter

Reporter

google-image
Ilustrasi vagina. Shutterstock

Ilustrasi vagina. Shutterstock

Advertisement

CANTIKA.COM, JakartaJika kamu pernah didiagnosis terkena vaginosis bakterialis atau bacterial vaginosis (BV), kamu pasti tahu betapa menjengkelkannya menghadapi rasa gatal dan sensasi terbakar di organ intim. Menurut sebuah studi terbaru di The New England Journal of Medicine, kondisi umum yang mempengaruhi satu dari tiga perempuan ini mungkin saja disebabkan infeksi menular seksual (IMS).

“Kami mengumpulkan sejumlah bukti yang menunjukkan bahwa berhubungan intim sangat terkait dengan risiko terkena vaginosis bakterialis serta kekambuhannya setelah pengobatan, dan bahwa bakteri penyebab vaginosis bakterialis juga ditemukan pada uretra dan kulit penis pria,” kata Lenka Vodstrcil, peneliti senior di Melbourne Sexual Health Centre di Universitas Monash, Australia dikutip dari Pop Sugar pada awal Maret ini.

Menurut Vodstrcil, vaginosis bakterialis merupakan infeksi bakteri yang terjadi akibat pertumbuhan bakteri berlebihan yang berbahaya, sehingga mengganggu keseimbangan pH vagina. 

Temuan dalam Studi Teranyar

Penelitian yang dilakukan selama 12 minggu ini melibatkan 164 pasangan, yang di mana perempuan mengalami bacterial vaginosis (BV) dan berada dalam hubungan monogami dengan pria. Jumlah pasangan tersebut dibagi menjadi dua kelompok, yakni setengah dari pasangan tersebut akan masuk ke dalam kelompok yang kedua pihaknya akan melakukan pengobatan, sementara sisanya hanya pihak wanita saja yang diobati.

Hasilnya, ketika BV diperlakukan seperti IMS, dengan kedua pasangan menjalani pengobatan dengan antibiotik (bukan hanya perempuan yang mengalami gejala), risiko BV untuk kambuh berkurang 50 persen. 

"Kami mencoba kombinasi pengobatan baru untuk pria, yaitu krim untuk membunuh bakteri BV di kulit penis dan obat oral untuk membersihkan bakteri di uretra," kata dokter Vodstrcil.

"Ini pertama kalinya terbukti bahwa mengobati pria bersamaan dengan pasangannya bisa meningkatkan kesembuhan BV dan mencegahnya kambuh lagi. Ini adalah bukti kuat bahwa BV memang bisa menular lewat hubungan intim," jelasnya.

Meskipun penelitian ini berfokus pada pasangan heteroseksual, dokter Vodstrcil mengatakan bahwa ada bukti yang menyatakan bahwa sesama perempuan juga dapat menularkan bakteri vagina (baik bakteri baik ataupun jahat) saat berhubungan intim.

“Kami percaya bahwa pengobatan pasangan juga masuk akal untuk pasangan sesama jenis, tetapi sejauh ini belum ada bukti ilmiah yang cukup untuk mendukung hal ini. Saat ini, kami sedang menjalankan studi untuk meneliti lebih lanjut praktik ini,” katanya.

Peluang Baru Cara Mengobati Bacterial Vaginosis

Masih terlalu awal untuk memastikan dampak studi ini untuk masa depan. Mengingat studi ini hanya melibatkan 164 pasangan yang bahkan lebih cepat dihentikan karena sudah ada perbandingan yang jelas antara kelompok pasangan yang keduanya diobati dengan yang tidak.

“Perbedaan besar antara pengobatan dengan melibatkan pasangan dan tanpa melibatkan pasangan.” jelas dokter Vodstrcil.

Meskipun demikian, studi ini menjanjikan dan membuka peluang baru termasuk kemungkinan adanya tes BV untuk pria. “Ini adalah kemajuan besar dalam pengobatan BV dan membuka peluang baru, termasuk kemungkinan adanya tes BV untuk pria, yang belum pernah ada sebelumnya,” sambung dokter Vodstrcil.

Sherry Ross, dokter kandungan dan ginekologi yang juga salah satu pendiri Oneself, mengaku tidak terkejut dengan hasil studi ini. “Bagi perempuan yang sering mengalami BV berulang, mengobati pasangan pria memang masuk akal. Bahkan, beberapa dokter sudah melakukannya sejak lama,” katanya.

Infeksi vagina yang terus berulang bukan hanya membuat pasien kesal, tapi juga dokter yang menanganinya. Kadang, penelitian medis tertinggal dibanding praktik yang sudah terbukti efektif dalam menangani infeksi seperti BV, menurut dokter Ross.

Penelitian ini membawa harapan baru bagi masyarakat. Karena selama ini vaginosis bakterialis dianggap sebagai infeksi yang hanya berdampak pada perempuan, padahal rupanya infeksi ini jauh lebih kompleks. Yang terpenting adalah semakin banyak informasi yang kita miliki, maka akan semakin mudah menjaga kesehatan. Saatnya melawan stigma vaginosis bakterialis!

Pilihan Editor: Hindari 5 Hal Ini untuk Mencegah Infeksi Miss V

DINI AGHNNY KHOIRIYAH I POPSUGAR

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Advertisement

Recommended Article

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."
Advertisement