Hubungan Intim Setelah Bertengkar dengan Pasangan Bisa jadi Stress Release? - relationship Cantika.com

Advertisement
Advertisement
Advertisement

Hubungan Intim Setelah Bertengkar dengan Pasangan Bisa jadi Stress Release?

foto-reporter

Reporter

google-image
Ilustrasi pasangan bercinta. Shutterstock

Ilustrasi pasangan bercinta. Shutterstock

Advertisement

CANTIKA.COM, Jakarta - Budaya populer sering kali menggambarkan hubungan intim setelah bertengkar sebagai salah satu bentuk interaksi romantis paling intens antara pasangan. Dengan adrenalin yang tinggi dan telah melampiaskan emosi mereka, pasangan itu mungkin menyalakan kembali cinta mereka satu sama lain dengan gairah yang jarang terlihat dalam hubungan inti, biasa. 

Secara sederhana, hubungan intim yang dibuat-buat adalah istilah informal yang digunakan untuk menggambarkan keintiman seksual yang terjadi setelah konflik antara pasangan. Terkadang, pasangan cenderung memiliki banyak perbedaan pendapat, yang dapat menyebabkan pertengkaran sengit, yang kemudian dapat mengarah pada keintiman fisik. Ini adalah cara bagi pasangan untuk melepas stres atau stress release setelah pertengkaran sengit.

Apakah hubungan intim setelah putus cinta dengan setelah berbaikan berbeda?

Tidak, hubungan setelah putus cinta berbeda karena terjadi saat pasangan memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka. Hubungan intim setelah putus cinta melibatkan aktivitas seksual meskipun pasangan telah memilih untuk berpisah secara romantis. Lebih jauh, hubungan intim setelah putus cinta dapat didorong oleh berbagai emosi, termasuk ekspresi keintiman terakhir sebelum perpisahan atau cara untuk mengatasi tantangan emosional akibat putus cinta. Di sisi lain, hubungan intim setelah putus cinta melibatkan aktivitas seksual sebagai cara untuk berdamai dan berhubungan kembali setelah konflik, kata ahli.

Berikut ini adalah beberapa manfaat hubungan intim setelah bertengkar dengan pasangan

1. Mengembalikan kepercayaan dalam hubungan

"Berhubungan seks adalah pengalaman yang mempererat hubungan yang membantu memulihkan kepercayaan dan memberikan harapan untuk masa depan yang bahagia bagi pasangan. Mendapatkan kembali kepercayaan juga dapat meningkatkan perasaan seksual karena rasa aman yang lebih besar dapat memungkinkan hubungan yang lebih intim, namun, hal ini tidak selalu terjadi," kata seksolog dan psikiater, Dr. Sanjay Kumavat .

2. Meningkatkan pelepasan dopamin dan oksitosin

Otak melepaskan oksitosin dan dopamin saat berhubungan seks. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Oxford Academic Journal, zat-zat ini berkontribusi pada pengalaman yang memuaskan, menyenangkan, dan menenangkan. Zat-zat ini dilepaskan tidak hanya selama fase membangun, mencapai klimaks, dan relaksasi seks, tetapi juga selama orgasme. Singkatnya, seks dengan riasan dapat membantu menghasilkan hormon bahagia, yang pada gilirannya akan membantu mengatasi masalah kesehatan mental.

3. Memberikan istirahat yang menyenangkan dari konflik

Dalam sebuah hubungan, berhubungan seks adalah cara yang hebat untuk melepaskan ketegangan dan terlibat dalam aktivitas yang menyenangkan dan spontan. Berbagi pengalaman yang bahagia dan menyenangkan membuat perubahan yang signifikan dalam hubungan Anda dan juga membangun keintiman emosional. Memanfaatkan momen bebas konflik di kamar tidur dapat memperbaiki masalah yang muncul dalam hubungan.

4. Mengurangi stres pasangan

Ketika kedua pasangan menikmati sesuatu bersama seperti seks yang dibuat-buat, ketegangan di antara mereka pun sirna. Berhubungan seks dapat menyebabkan perubahan positif pada suasana hati Anda. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Sexual Medicine telah mengamati bahwa berhubungan seks dapat membantu mengurangi kecemasan dan depresi pada wanita. Jadi, seks merupakan cara yang efektif untuk melepaskan ketegangan yang tidak perlu.

Baik atau tidaknya seks dengan riasan bagi seseorang mungkin berbeda-beda dari satu orang ke orang lain. Beberapa orang begitu dikuasai oleh perasaan marah sehingga mungkin tidak berhasil bagi mereka saat itu. Bagi sebagian orang, ini mungkin cara yang baik untuk melepaskan ketegangan dalam hubungan.

Namun, ahli mengatakan bahwa lebih baik membangun komunikasi yang baik ketika ada konflik dalam hubungan Anda. Dipercaya juga bahwa seks dengan riasan hanya menenangkan pasangan untuk waktu yang singkat dan dapat memengaruhi mereka secara negatif dalam jangka panjang. Untuk hubungan yang sehat, penting untuk menyeimbangkan komunikasi dan keintiman fisik sehingga pasangan dapat berbagi perasaan mereka tanpa merasa terancam atau rentan.

Pilihan Editor: Ketahui Dampak Emosional Hubungan Intim pada Kencan Pertama

HEALTHSHOTS

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Advertisement

Recommended Article

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."
Advertisement