Apa Itu Distonia? Penyakit Gerak Otot Tubuh yang Tak Terkendali - health Cantika.com

Advertisement
Advertisement
Advertisement

Apa Itu Distonia? Penyakit Gerak Otot Tubuh yang Tak Terkendali

foto-reporter

Reporter

google-image
Foto ilustrasi menjaga kebugaran tubuh saat banyak aktivitas. Dok. Freepik

Foto ilustrasi menjaga kebugaran tubuh saat banyak aktivitas. Dok. Freepik

Advertisement

CANTIKA.COM, Jakarta -  Tanpa sadar kita kerap merasakan gangguan gerak yang disebabkan kontraksi otot hingga menyebabkan gerakan berulang atau kejang. Jika dibiarkan dalam waktu lama, hal ini dapat memicu penyakit distonia, lho Sahabat Cantika. 

Merangkum dari Tempo, ada tiga jenis distonia, yakni focal dystonia atau distonia di satu bagian tubuh, segmental dystonia atau distonia di dua atau lebih bagian tubuh dan general dystonia atau distonia di seluruh bagian tubuh. 

Penasaran apa saja gejala dan penyebab penyakit di atas? Berikut informasi selengkapnya.

Gejala utama distonia adalah gerak otot yang tidak terkendali. Merujuk Cleveland Clinic, pergerakan itu sering terasa tidak nyaman atau menyakitkan, misalnya tersetrum atau tindakan berulang disertai tremor. 

Perbedaan gejala distonia:

1. Focal dystonia: biasanya terjadi kejang berulang di area kelopak mata, rahang dan pergelangan tangan. 

2. Segmental dystonia: keadaan ini menyebabkan kejang di area wajah, kepala, leher, tangan serta lengan.

3. General dystonia: sama seperti namanya, penyakit ini akan memberikan efek kejang di hampir seluruh tubuh.

Mengutip publikasi Mengenal Distonia dalam laman Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan, gejala distonia dimulai dari leher, lengan atau wajah. Gejala tersebut akan makin memburuk seiring waktu dan bisa makin parah karena kelelahan, stres, atau cemas.

Bagian tubuh yang rentan mengalami distonia:

1.  Pita suara

Pita suara yang mengalami distonia akan mengubah suara menjadi keras atau pelan seperti berbisik.

2. Tangan

Beberapa jenis distonia terjadi ketika tangan melakukan aktivitas berulang, misalnya saat menulis atau memainkan alat musik.

3. Kepala dan leher

Gerak memutar atau acak seperti ke depan, belakang, asamping kanan dan kiri. Gerak tak normal di kepala biasanya disertai rasa sakit.

4. Kelopak mata

Distonia bisa menyebabkan kelopak mata berkedip lebih cepat atau menutup erat tanpa disengaja (blefarospasme). Kedipan ini tidak disertai sakit, tapi akan makin sering terjadi ketika mengalami streseri dan nteraksi dengan orang. Berada di ruangan dengan cahaya terang juga mempengaruhi kondisi itu.

5. Rahang atau lidah

Distonia rahang atau lidah menyebabkan bicara menjadi cadel atau sulit berbicara. Kondisinya disertai mengeluarkan air liur, sulit mengunyah, menelan.

Apa penyebab distonia?

Sebagian besar distonia tidak ada penyebab spesifik. Terjadinya penyakit ini diklaim terkait masalah di basal ganglia, seperti dilansir dari WebMD.

Sebagai informasi, basal ganglia adalah bagian otak yang berfungsi memulai kontraksi otot juga berbagai saraf untuk berkomunikasi. 

Penyebab umum terjadi distonia antara lain, trauma otak, stroke, tumor, kekurangan oksigen, infeksi, dan reaksi obat. Adapun penyebab lainnya keracunan karbon monoksida dan dipengaruhi faktor genetik keturunan. Demikin penjelasan tentang penyakit distonia, semoga bermanfaat ya, Sahabat Cantika.

Pilihan Editor: Manfaat Plank Seperti yang Dilakukan Putri Ayudya, Melatih Otot dan Kurangi Cedera Punggung

DELFI ANA HARAHAP

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Advertisement

Recommended Article

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."
Advertisement