CANTIKA.COM, Jakarta - Warabi Mochi bukan sekadar mochi biasa. Makanan penutup khas Jepang ini memiliki keunikan tersendiri baik dari bahan dasar, cara pembuatan, hingga penyajiannya. Kini, Warabi Mochi mulai dikenal luas di Indonesia, dan banyak yang penasaran dengan keistimewaannya.
Bukan dari Tepung Beras
Berbeda dari mochi pada umumnya yang menggunakan tepung ketan atau tepung beras, Warabi Mochi terbuat dari warabiko, yaitu tepung yang berasal dari tanaman pakis. Hal ini menjadikannya lebih spesial, karena teksturnya jauh lebih halus dan lembut.
“Warabiko itu kalau di bahasa indonesia itu tumbuhan pakis. Jadi bukan dari tepung ketan ataupun tepung beras, tapi memang khusus gitu. Makanya spesialnya si warabi mochi, karena dia dari tumbuhan itu,” jelas Mei selaku Humas Warabi Mochi Kamakura.
Kinako dan Kuromitsu: Rahasia Cita Rasa Khas Jepang
Warabi Mochi biasanya disajikan dengan dua topping utama: kinako dan kuromitsu. Kinako adalah tepung kedelai panggang yang dihaluskan hingga sangat lembut, memberikan aroma dan rasa khas yang tidak ditemukan pada mochi biasa. Sedangkan kuromitsu adalah sirup dari black sugar cane asal Okinawa serupa dengan gula aren, namun memiliki rasa yang lebih dalam dan autentik.
Gluten Free dan Vegan-Friendly
Keistimewaan lainnya, Warabi Mochi ini ramah untuk semua kalangan. Tanpa bahan pengawet dan berbahan dasar alami, mochi ini gluten-free dan vegan-friendly. Meski belum tersertifikasi, proses produksi dan bahan-bahan yang digunakan memang dirancang agar cocok untuk gaya hidup sehat. Sementara itu, untuk menu minuman yang mengandung susu, disediakan opsi susu segar atau yoghurt, sehingga tetap bisa dinikmati oleh vegetarian.
Tahan Lama dan Cocok untuk Iklim Tropis
Warabi Mochi ini juga memiliki keunggulan dalam daya tahan. Meskipun sebaiknya dikonsumsi dalam waktu 24 jam setelah dicampur dengan kinako, mochi ini masih tetap enak dimakan selama tidak terpapar sinar matahari langsung atau berada di ruangan yang terlalu panas. Bahkan, kelembapan alami dari mochi ini masih bisa menjaga kualitas rasa dan teksturnya.
Sebagai makanan tradisional yang biasa dinikmati di musim panas Jepang, Warabi Mochi disajikan tanpa isian dan hanya dengan topping yang minimalis. Meski begitu, ke depannya akan hadir varian baru dengan tambahan kacang atau topping lainnya yang lebih inovatif.
Warabi Mochi ini merupakan pelopor di Indonesia. Diperkenalkan pertama kali tahun ini, kini Warabi Mochi sudah mulai menjadi favorit banyak pencinta kuliner Jepang yang mencari rasa autentik dan tekstur unik dalam setiap gigitan.
Review Warabi Mochi
Kali ini, Cantika dapat kesempatan mencicipi kudapan khas Jepang ini di Kamakura Warabi Mochi. Berbeda dari mochi pada umumnya, Warabi Mochi memiliki tekstur yang kenyal dan halus, sehingga mudah dikunyah dan ditelan. Ukurannya yang pas juga membuatnya nyaman dinikmati tanpa membuat seret di tenggorokan.
Taburan kinako dan topping kuromitsu menambah cita rasa khas tanpa menghilangkan rasa asli dari Warabi Mochi itu sendiri. Kinako, yaitu bubuk kedelai panggang, memiliki tekstur yang padat namun tetap halus. Sementara kuromitsu, sirup dari gula hitam, memberikan rasa manis yang pas tidak terlalu kuat dan tidak membuat mual.
Harga Warabi Mochi dibanderol mulai dari Rp39.000, belum termasuk es krim. Jika ingin menambahkan es krim sebagai topping tambahan, cukup menambah Rp10.000. Varian es krim ini bersifat opsional, karena keaslian Warabi Mochi justru terletak pada kombinasi kinako dan kuromitsu-nya. Untuk minuman, tersedia beberapa pilihan seperti matcha, coffee, strawberry, dan mochi choux. Matcha menjadi varian terbaru yang kini telah lengkap tersedia sejak peluncurannya yang pertama pada Februari lalu.
Pilihan Editor: 3 Resep Mochi yang Bisa Dibuat di Rumah, Ada Isi Selai Stroberi hingga Potongan Keju
NAJWA AZZAHRA | INSTAGRAM
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika