4 Tips Memilih Parfum Lokal ala Beauty Influencer IniVindy - beauty Cantika.com

Advertisement
Advertisement
Advertisement

4 Tips Memilih Parfum Lokal ala Beauty Influencer IniVindy

foto-reporter

Reporter

google-image
Beauty creator, IniVindy/Foto: Shopee

Beauty creator, IniVindy/Foto: Shopee

Advertisement

CANTIKA.COM, Jakarta -  Di tengah dinamika dunia digital yang terus berkembang, kolaborasi antara teknologi, kreator, dan platform digital menciptakan ruang baru bagi kreativitas untuk tumbuh menjadi sumber penghasilan yang menjanjikan. Salah satu sosok yang berhasil memanfaatkan peluang ini adalah Harfrida Vindy Agustie, atau yang lebih dikenal sebagai IniVindy.

Dengan mengusung konten seputar kecantikan, parfum, dan gaya hidup, Vindy membuktikan bahwa konsistensi, edukasi, dan pemanfaatan teknologi dapat membuka jalan menuju kesuksesan yang berkelanjutan.

Perjalanan Vindy dimulai dari dunia blog pada 2011, kemudian berlanjut ke YouTube pada 2012. Latar belakangnya di bidang Desain Komunikasi Visual membantunya membuat transisi ke konten video lebih mudah. Kini, kanal YouTube-nya telah berkembang menjadi ruang belajar yang interaktif, menyajikan tutorial yang tidak hanya informatif dan edukatif, namun juga dikemas dengan menarik.

Menjelaskan prosesnya dalam membuat konten, Vindy mengatakan sebelum take video, ia selalu mulai dengan menyusun skrip, pada proses ini ia tidak hanya memperhatikan isi, tapi juga bahasa yang digunakan. Ia pilih kata-kata yang ringan dan bersahabat, supaya penonton merasa seperti sedang diajarin oleh teman sendiri. 

"Selain itu, menurutku rutin berinteraksi dengan audiens dan sesama konten kreator juga sangat penting, maka itu aku rutin membaca, membalas komentar, dan juga ngobrol di media sosial dengan followers-ku. Semua itu aku lakukan agar tetap relevan, memahami kebutuhan audiens, dan terus tumbuh bersama mereka," ucap Vindy melalui siaran pers Jumat, 11 April 2025. 

Tips Memilih Parfum Lokal ala IniVindy: Praktis, Personal, dan Penuh Pertimbangan

Dalam beberapa tahun terakhir, industri parfum lokal di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang sangat menjanjikan. Semakin banyak brand dalam negeri yang bermunculan dengan kualitas formula, estetika kemasan, hingga storytelling produk yang tak kalah dari brand internasional. Inovasi dalam hal aroma, ketahanan, dan karakter parfum pun semakin beragam, menjawab kebutuhan pasar lokal yang kian cerdas dan selektif. 

Untuk membantu mendorong pertumbuhan industri parfum lokal, Vindy aktif menggunakan YouTube Shopping untuk mendekatkan produk-produk lokal kepada konsumen melalui pendekatan yang lebih personal dan edukatif. Melalui kontennya, Vindy tidak hanya merekomendasikan produk, namun ia juga membekali audiensnya dengan informasi mendalam seputar cara memilih parfum yang sesuai karakter, aktivitas harian, dan tentu saja iklim tropis khas Indonesia yang mempengaruhi performa aroma di kulit. 

Berikut beberapa tips memilih parfum ala Vindy:

1. Perhatikan Iklim dan Aktivitas Sehari-hari

Tinggal di negara tropis seperti Indonesia berarti harus cermat memilih parfum yang sesuai dengan cuaca panas dan lembap. Aroma yang terlalu berat atau manis sering kali tidak bertahan baik di suhu tinggi dan bisa berubah menjadi menyengat saat bercampur dengan keringat. Untuk aktivitas luar ruangan, terutama di siang hari, Vindy menyarankan untuk memilih parfum dengan aroma ringan seperti citrus, aquatic, atau green yang memberikan kesan segar dan nyaman. Sebaliknya, untuk acara malam atau ruangan ber-AC, aroma yang lebih intens seperti gourmand, oriental, atau woody akan terasa lebih cocok dan memikat.

2. Mulai dari Sample Size, Jangan Langsung Blind Buy!

Di era digital, tergoda membeli parfum hanya berdasarkan review atau packaging memang sering terjadi. Namun, Vindy merekomendasikan untuk mencoba dulu dalam bentuk sample atau travel size.

“Aroma parfum bisa sangat personal. Wangi yang cocok di orang lain belum tentu cocok di kamu, karena tiap orang punya chemistry kulit yang berbeda. Coba dulu versi kecilnya, pakai beberapa kali, dan rasakan performanya sepanjang hari. Ini bukan hanya strategi aman secara finansial, tapi juga cara cerdas untuk memahami karakter parfum yang benar-benar cocok dengan tubuh dan aktivitas kita,” saran Vindy.

3. Kenali Karakter Reviewer Parfum yang Kamu Ikuti

Banyak orang mencari referensi parfum dari reviewer di media sosial. Namun menurut Vindy, penting untuk memahami preferensi si reviewer sebelum mengikuti rekomendasinya mentah-mentah.

“Misalnya, aku suka aroma yang clean dan fresh, tapi ada reviewer yang suka aroma manis dan creamy. Nah, kamu harus tahu dulu selera si reviewer kayak gimana, jadi bisa menyesuaikan apakah cocok sama kamu atau tidak,” ungkapanya.

4. Sesuaikan Parfum dengan Waktu dan Tempat

Waktu pemakaian juga menentukan aroma yang paling pas digunakan. Vindy menyarankan untuk mengkategorikan parfum sesuai momen, agar aroma yang dipilih bisa meningkatkan kepercayaan diri tanpa terasa berlebihan. Untuk acara formal malam hari, parfum dengan aroma lebih intens dan elegan akan menciptakan kesan yang mendalam. Sementara itu, untuk kegiatan pagi hari seperti kuliah atau bekerja, aroma ringan dan subtle terasa lebih tepat dan tidak berlebihan. 

Kini lewat konten YouTube Vindy, masyarakat bisa menemukan dan membeli produk kecantikan dan parfum yang direkomendasikan oleh nya dengan mudah, caranya:

Melalui kontennya yang menghibur dan informatif, Vindy tidak hanya mempromosikan produk, tapi juga membangun pemahaman yang lebih baik di kalangan konsumen. Bagi Vindy, menjadi konten kreator adalah proses belajar tanpa henti. Setiap konten adalah ruang untuk bereksperimen, memahami audiens, dan terus mengasah kemampuan. Dalam proses ini, platform seperti Shopee dan YouTube menjadi mitra penting dalam mengubah kreativitas menjadi sumber penghasilan.

Pilihan Editor: Trend Parfum Lokal, Aroma Premium dengan Wangi yang Tahan Lama

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Advertisement

Recommended Article

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."
Advertisement