5. Menuliskan Pikiran, Perasaan, dan Kebutuhan Pasangan
Ketika kamu takut untuk berkomunikasi dengan pasanganmu, kamu mungkin dilumpuhkan oleh isu-isu yang tidak ada hubungannya dengan mereka. Terkadang, datang dengan persiapan yang lebih matang dapat mengurangi rasa takut yang muncul dan membantu kamu untuk tetap berada pada topik pembicaraan.
Tidak perlu malu membawa secarik kertas ke dalam percakapan yang penting. Hal ini berlaku terutama jika pasangan kamu tahu bahwa kamu bekerja keras untuk meningkatkan komunikasi di antara kalian. Mereka akan menghormati kamu dan menghargai usaha kamu.
6. Fokus pada Masalah
Idenya di sini adalah untuk fokus pada masalah atau isu, dan bukan pada orang lain.
Mulailah dengan menyatakan situasi atau masalahnya. Spesifik dan gunakan hanya fakta-fakta tanpa analisis atau interpretasi. Ini bukan tentang pendapat atau pandangan pribadi kamu terhadap masalah yang ingin kamu ubah.
Kemudian ungkapkan perasaan kamu dengan menggunakan pernyataan "aku" yang tidak menyalahkan. Sampaikan sifat, intensitas, penyebab, dan durasi dari perasaan tersebut. Mulailah secara umum dan lebih spesifik, namun jangan pernah menyalahkan.
7. Terus Belajar
Ketika kamu takut untuk berkomunikasi dengan pasanganmu, itu mungkin karena kamu tidak pernah belajar cara berkomunikasi. Sebagaimana kata pepatah, "Ketika orang tahu lebih baik, mereka akan melakukannya dengan lebih baik."
Jika kamu benar-benar mencintai pasangan kamu dan ingin pernikahan berhasil, ambil risiko demi unsur paling penting dalam hubungan, yakni komunikasi. Terimalah perbedaan dan kebiasaan yang ada pada diri masing-masing, dan kembangkanlah keinginan penuh kasih untuk memahami kebutuhan pasangan sebisa mungkin. Terakhir, ingatlah bahwa hubungan kalian jauh lebih penting daripada masalah-masalah yang menghalangi.
Pilihan Editor: 20 Cara Membangun Komunikasi yang Sehat dengan Pasangan
WIDYA FITRIANINGSIH | YOUR TANGO
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika