6. Cinta yang Menyenangkan
Cinta yang menyenangkan mungkin merupakan bentuk cinta yang paling sehat - lagipula, kamu benar-benar bisa menjadi dirimu sendiri saat merasakannya. "Kamu sering merasa seperti anak-anak ketika jenis cinta yang sehat ini hadir. Kamu akan masuk ke dalam tubuhmu dan keluar dari kepalamu," kata Pharaon, sambil menambahkan bahwa hal ini sering kali terasa seperti "kebebasan".
Kamu tidak peduli dengan apa yang dipikirkan orang lain, dan kamu hadir pada saat itu juga. Kamu bahkan mungkin akan merasakan kupu-kupu di perutmu, merasa seperti remaja yang sedang jatuh cinta. "Hal ini memberikan pasangan sesuatu yang dinanti-nantikan, yang membuat hubungan tetap segar dan menggairahkan," kata Williams. Namun, seseorang harus mengetahui batas-batas keceriaan mereka, tambahnya.
"Cinta adalah segala sesuatu yang menyehatkan kamu." Cinta yang menyenangkan dan cinta yang penuh gairah memiliki beberapa tumpang tindih karena keduanya sering muncul di awal hubungan. "Pasangan yang suka bermain dan cenderung bersenang-senang satu sama lain saat mereka berusaha membangun hubungan emosional," katanya.
7. Persahabatan
Persahabatan yang mendalam, tentu saja, merupakan bentuk cinta yang platonis; kamu mungkin mengalaminya dengan teman-teman terdekatmu. "Dalam persahabatan, ada pengetahuan yang mendalam tentang dunia batin satu sama lain," kata Pharaon. Sederhananya, kamu peduli dan mempercayai orang lain.
8. Cinta Kekeluargaan
Cinta kekeluargaan adalah cinta yang berada dalam lingkungan keluarga. Tapi kamu tidak harus memiliki hubungan keluarga untuk merasakan jenis cinta ini: Cinta ini juga bisa terjadi di antara teman atau teman keluarga. Cinta kekeluargaan tidak harus aktif, cinta ini juga bisa tidak aktif, kata Pharaon. Namun tetap saja, ini adalah salah satu bentuk cinta yang paling tahan lama.
"Kamu mungkin pernah mendengar orang berkata, 'Saya mencintai orang tua saya karena mereka adalah orang tua saya,'" kata Pharaon. "Ini bukanlah cinta yang aktif, tetapi mungkin ada rasa cinta yang lebih dalam yang tetap ada atau selalu ada karena umur panjang dan komitmen yang telah menjadi fondasi hubungan tersebut."
Sebagian besar, cinta kekeluargaan itu adalah bentuk cinta yang sehat karena membantu kita untuk mengembangkan hubungan yang lebih dalam dengan orang-orang yang memberikan dukungan dan saling bergantung. "Namun, hal ini dapat berubah menjadi tidak sehat jika hubungan tersebut menjadi ketergantungan," kata Williams.
Pilihan Editor: Jangan Baper Dulu, Simak 6 Tanda Pria yang Hanya Pura-pura Cinta
WIDYA FITRIANINGSIH |
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika