5 Minuman Probiotik untuk Kesehatan Usus, Buttermilk hingga Kombucha - kesehatan Cantika.com

Advertisement
Advertisement
Advertisement

5 Minuman Probiotik untuk Kesehatan Usus, Buttermilk hingga Kombucha

foto-reporter

Reporter

google-image
Ilustrasi  buttermilk. Shutterstock

Ilustrasi buttermilk. Shutterstock

Advertisement

4. Nasi Kanji

Nasi Kanji merupakan hidangan tradisional dari Odisha, India. Hidangan ini dibuat dengan memfermentasi nasi yang disimpan semalaman dengan tambahan air.

Sebelum dikonsumsi pada keesokan harinya, nasi ini digiling terlebih dahulu menjadi sebuah pasta halus, dengan atau tanpa dadih dan dikukus. Proses penyimpanan semalaman membuat rasanya menjadi lebih lezat dan juga manfaat dari fermentasi alami.

Biasanya, hidangan ini disarankan untuk orang-orang yang menderita masalah pencernaan seperti gangguan pencernaan, sembelit, atau proses penyembuhan sindrom iritasi usus besar.

Ilustrasi kefir. Shutterstock

5. Kefir

Kefir adalah minuman yang terbuat dari susu dan air yang difermentasi; kefir adalah produk yang serupa, tetapi memiliki bahan dasar air, bukan susu. Kefir berasal dari pegunungan Kaukasus di Eropa Timur berabad-abad yang lalu. Kefir memiliki konsistensi yang lebih encer daripada yogurt khas Yunani. Kefir mengandung sekitar 30 spesies probiotik unik yang dikenal dapat meningkatkan kesehatan usus dan dapat membantu proses pencernaan tubuh.

Disarankan konsumsi kefir dalam porsi kecil, sekitar 100ml, juga dapat disantap bersama makanan sebagai pengganti curd atau ditambahkan ke dalam smoothie saat diolah.

Semoga beberapa minuman probiotik di atas bisa menjadi variasi dari daftar pilihan minuman untuk menjaga kesehatan usus. 

Pilihan Editor: Ketahui Perbedaan Probiotik dan Prebiotik Beserta Manfaatnya

WIDYA FITRIANINGSIH | HINDUSTAN TIMES

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Halaman

Advertisement

Recommended Article

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."
Advertisement