Cegah Anak kecanduan game, Psikolog Sarankan Ini untuk Orang Tua - keluarga Cantika.com

Advertisement
Advertisement
Advertisement

Cegah Anak kecanduan game, Psikolog Sarankan Ini untuk Orang Tua

foto-reporter

Reporter

google-image
Ilustrasi anak bermain game online (pixabay.com)

Ilustrasi anak bermain game online (pixabay.com)

Advertisement

Hormon yang Muncul saat Main Game

Novi juga mengungkapkan, bermain game di gawai bisa memunculkan hormon kebahagiaan, antara lain yaitu dopamin, oksitosin, serotonin, hingga endorfin. Secara umum, hormon-hormon tersebut memunculkan perasaan bahagia dan senang setelah melakukan aktivitas tertentu, khususnya game.

Hormon kebahagiaan ini menyebabkan tubuh seseorang secara alami menjadi ingin bermain game secara terus-menerus.

Akibat Kecanduan Game

Novi mengingatkan anak yang terlampau lama bermain gim berpotensi mengalami kecanduan game. Apabila tidak disadari atau ditangani dengan serius, kecanduan game dapat menyebabkan terganggunya kesehatan mental, yakni kurangnya kemampuan bersosialisasi, stres, kelelahan kronis, apatisme, hingga rendahnya motivasi untuk melakukan hal lain.

Selain itu, kesehatan fisik anak-anak pada masa pertumbuhan juga akan terganggu karena kurang gerak, sakit mata, hingga keluhan sakit di persendian.

"Hormon kebahagiaan saat bermain game dapat dimunculkan oleh kegiatan lain. Yang terpenting adalah membangun kesadaran diri dan manajemen diri," tegas Novi Poespita. 

Pilihan Editor: Cegah Anak Kecanduan Game, Psikolog Ungkap Batasan Waktu dan Jenis Game

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Halaman

Advertisement

Recommended Article

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."
Advertisement