Rilis Single Keempat, Amanda Caesa Ungkap Keluar dari Zona Nyaman Vokalnya - ragam Cantika.com

Advertisement
Advertisement
Advertisement

Rilis Single Keempat, Amanda Caesa Ungkap Keluar dari Zona Nyaman Vokalnya

foto-reporter

Reporter

google-image
Amanda Caesa. Foto: Instagram/@amandacaesaa

Amanda Caesa. Foto: Instagram/@amandacaesaa

Advertisement

CANTIKA.COM, JakartaAmanda Caesa, putri komedian Parto Patrio, merilis single keempat berjudul Mengapa Patah Hati. Single ini menjadi yang pertama berbahasa Indonesia. Di tiga single sebelumnya, pelantun Why Cant We itu selalu mengusung lagu berbahasa Inggris yang ia ciptakan sendiri. Menurutnya, itu salah satu langkahnya merangkul para penggemar baru yang menyukai lagu-lagu berlirik bahasa Indonesia.

"Aku ingin keluar dari zona nyaman. Aku ingin men-challenge diri aku untuk mencoba hal baru. Dan yang pastinya aku ingin merangkul penggemar-penggemar baru yang bukan pendengar lagu berbahasa Inggris," ujar Amanda dalam keterangan tertulisnya.

Sama seperti single sebelumnya, Amanda tetap mempertahankan ciri gaya bermusiknya dengan lagu-lagu yang easy listening. Mengapa Patah Hati merupakan single ciptaan Pika Iskandar. Menurut Amadan, Pika sukses menerjemahkan apa yang ia inginkan.

"Terus terang aku suka semua karya ciptaan mas Pika, lagunya easy listening, dan relate dengan perasaan banyak orang. Jadi bulan Agustus 2021, aku hubungi mas Pika. Aku ceritain semua yang lagi aku rasain saat itu, dan akhirnya mas Pika yang menterjemahkan ke dalam lirik dan lagu," jelas perempuan 18 tahun ini.

Meski untuk kali pertamanya membawakan lagu milik orang lain, Amanda mengaku tak mengalami banyak kesulitan. Pika Iskandar selaku produser musik sekaligus komposer dari lagu ini, bekerja sama dengan Tito P Soenardi sebagai penata suara.

"Karena baru kali ini aku punya single yang bukan ciptaan aku, jadi aku sedikit keluar dari zona nyaman vokal aku. Tapi overall aku bisa ngatasinnya kok," ungkapnya.

Mengapa Patah Hati menceritakan tentang seseorang yang mengalami patah hati karena jatuh cinta, meski sebenarnya mereka belum memiliki ikatan yang kuat. Namun di saat orang yang dicintainya “dekat” dengan orang lain, ia merasa sangat tersakiti. Menurut Amanda Caesa, perasaan seperti ini banyak mewakili apa yang dirasakan banyak orang dan sering terjadi dalam dunia percintaan anak muda. 

Baca juga: Segera Merilis Album Bertajuk 30, Adele: Masa Penuh Gejolak Batin bagi Saya

Advertisement

Recommended Article

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."
Advertisement