Masker Kain Ecoprint dari Econing, Lebih dari Sekadar Gaya - mode Cantika.com

Advertisement
Advertisement
Advertisement

Masker Kain Ecoprint dari Econing, Lebih dari Sekadar Gaya

foto-reporter

Reporter

google-image
Masker kain ecoprint terbuat dari pewarna dan motif alami dari dedaunan karya Anggara Ning Rahayu, desainer asal Yogyakarta (Foto: Dok. Pribadi)

Masker kain ecoprint terbuat dari pewarna dan motif alami dari dedaunan karya Anggara Ning Rahayu, desainer asal Yogyakarta (Foto: Dok. Pribadi)

Advertisement

CANTIKA.COM, JAKARTA - Desainer Tanah Air terus memproduksi masker kain seiring meningkatnya kebutuhan masker kain. Mengingat item tersebut wajib dipakai saat beraktivitas ke luar rumah di masa pandemi Covid-19. Selain mengusung keunggulan warna, motif hingga detail, beberapa desainer pun mulai memerhatikan pentingnya memilih bahan yang ramah lingkungan. Salah satu di antaranya adalah pendiri Econing, Anggara Ning Rahayu, yang memproduksi masker ecoprint.

"Untuk motif sama dengan produk dari Econing, menggunakan zat warna dari bahan-bahan alami seperti kayu secang, mahoni, kunyit, jolawe, dan lainnya. Ditambah dedaunan yang bisa menghasilkan jejak motif daun yang indah pada proses ecoprint. Semuanya dikerjakan secara manual," ucap Ning saat dihubungi Cantika pada Senin, 8 Juni 2020.

Ning juga memaparkan bahwa produk asal Yogyakarta ini memakai bahan katun primissima, sama dengan bahan kain yang dipakai produk Econing. Masker dibuat dua lapis karena serat kain katun primissima cukup rapat.

Masker kain ecoprint terbuat dari pewarna dan motif alami dari dedaunan karya Anggara Ning Rahayu, desainer asal Yogyakarta (Foto: Dok. Pribadi)

Masker ini memiliki detail motif yang berbeda di kedua sisinya. Cara merawatnya sama dengan merawat kain ecoprint, yakni tidak direndam terlalu lama dan disarankan mencuci dengan tangan.

Menurut Ning, para pelanggan merespons baik masker kain ecoprint ini. Selain harganya yang terjangkau, pembuatan masker kain ini juga membantu sesama. 

"Selain itu juga, melalui proses masker ecoprint ini dapat memberikan lapangan kerja buat penjahit, karena selama pandemi penjahit terkena dampak langsung," tukas Ning.

Label fashion Econing dimulai sejak Desember 2018. Hingga saat ini, Ning optimis bisnis mode yang ramah lingkungan seperti ecoprint semakin maju di masa mendatang. 

Advertisement

Recommended Article

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."
Advertisement