Jaga Kesehatan Rambut dan Kulit dengan Susu Fermentasi - kecantikan Cantika.com

Advertisement
Advertisement
Advertisement

Jaga Kesehatan Rambut dan Kulit dengan Susu Fermentasi

foto-reporter

Reporter

google-image
Ilustrasi masker rambut atau hair mask. Garnier.com

Ilustrasi masker rambut atau hair mask. Garnier.com

Advertisement

CANTIKA.COM, Jakarta - Yogurt adalah susu yang dihasilkan melalui proses fermentasi bakteri tertentu dan rasanya agak asam. Bentuknya menyerupai krim.

Belakangan, yogurt menjadi bagian gaya hidup masyarakat modern. Konsultan makanan sekaligus pakar nutrisi Martin Natadipraja menjelaskan bahwa dalam yogurt terdapat bakteri Laktobasilus. Bakteri ini berperan penting dalam menjaga nutrisi tubuh sehingga kebal terhadap berbagai penyakit.

Ahli gizi Emilia E. Achmadi, MS, RD, membenarkan hal itu. Ia menyatakan yogurt sangat baik untuk pencernaan dan berkhasiat untuk menunjang kecantikan karena melembutkan kulit, mengangkat sel kulit mati, dan menyehatkan rambut.

Baca juga:

Manfaat Minyak Kelapa untuk Rambut, Basmi Ketombe sampai Kutu
Aturan Pakai Lidah Buaya untuk Perawatan Rambut

Yogurt juga mencegah munculnya diabetes tipe 2. Fakta lain yang patut diindahkan, kandungan probiotik pada yogurt melindungi Anda dari bahaya logam berat yang terdapat dalam polusi udara.

“Ada pula asam laktat dalam yogurt yang berfungsi sebagai eksfoliasi atau pengangkatan sel kulit mati yang membantu meremajakan kulit. Selain mengatasi kulit kusam, yogurt menjaga kelembutan dan elastisitas kulit. Kandungan protein di dalamnya mendorong produksi kolagen, yang meningkatkan elastisitas kulit,” jelas Emilia.

Terkait kesehatan rambut, buat yang mengalami kerontokan direkomendasikan rutin mengonsumsi yogurt. Yogurt bisa digunakan sebagai masker rambut 10 menit sebelum keramas.

Kandungan asam laktatnya mampu mengangkat residu di kulit kepala. Vitaminnya mencegah dan mengatasi beragam masalah rambut.

AURA

Advertisement

Recommended Article

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."
Advertisement