Advertisement
Advertisement
Advertisement

Wall of Fades, Berburu dan Belajar Sejarah Denim

foto-reporter

Reporter

google-image
Padu padan denim on denim. Purewow

Padu padan denim on denim. Purewow

Advertisement

TEMPO.CO, Jakarta - Denim bisa dikatakan pakaian yang abadi dan tak pernah kehilangan pesona. Di tengah arus mode yang terus berganti-ganti, denim tetap saja memiliki tempat spesial di hati banyak orang.

Bahkan di tengah serbuan tren street wear yang sangat booming belakangan ini, denim tetap menunjukkan eksistensinya sebagai busana yang terus diminati. Terbukti dengan menjamurnya komunitas pencinta denim di berbagai pelosok negeri.

Tidak hanya wadah komunitas, bazar untuk berbelanja produk denim berkualitas pun cukup serung dilakuan. Salah satu di antaranya adalah bazar Wall of Fades yang diselenggarakan oleh komunitas denim tertua dan terbesar di Tanah Air, Indonesia Denim Group atau Indigo.

Baca juga:
Semprotan Air, Rahasia Celana Jeans Anda Normal Lagi
Bye-bye Skinny Jeans, Selamat Datang Jeans Longgar
Biar Keren, Perlukah Menceburkan Celana Jeans ke Laut?

Padu padan denim on denim. Purewow

Tahun ini, Wall of Fades kembali berlangsung untuk ke-9 kalinya dengan tema In The Making of Denim. Acara bazar dan pameran ini berlangsung Kamis 7 Desember 2017 sampai Minggu 10 Desember 2017 di sebuah pusat perbelanjaan di kawasan Kuningan, Jakarta.

Dengan semangat mengedukasi pencinta denim, Wall of Fades tahun ini tidak sekadar menghadirkan 70 tenant. Selain itu  pengunjung juga bisa menikmati pameran yang bertena sejarah dan pembuatan denim.

"Banyak diantara pencinta denim yang belum mengetahui cara pembuatannya. Makanya kami berikan pengetahuan itu dalam bentuk eksibisi untuk mengenal bagian-bagian denim dan cara pembuatannya," kata Diaz, Head of Public Realation Wall of Fades, Kamis, 7 Desember 2017.

BISNIS

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi Terkini Gaya Hidup Cewek Y dan Z di Instagram dan TikTok Cantika.

Advertisement

Recommended Article

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."
Advertisement