Kejutan Manis Indah Permatasari untuk Arie Kriting, Warganet: Cinta yang Ugal-ugalan - relationship Cantika.com

Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kejutan Manis Indah Permatasari untuk Arie Kriting, Warganet: Cinta yang Ugal-ugalan

foto-reporter

Reporter

google-image
Indah Permatasari dan Arie Kriting/Foto: Instagram/Indah Permatasari

Indah Permatasari dan Arie Kriting/Foto: Instagram/Indah Permatasari

Advertisement

CANTIKA.COM, Jakarta - Kebahagiaan menyelimuti rumah pasangan selebritas Arie Kriting dan Indah Permatasari. Pada 13 April 2025 lalu, Arie genap berusia 40 tahun. Di momen spesial itu, sang istri tercinta memberikan kejutan yang tak hanya manis tapi juga penuh makna.

Melalui akun Instagram-nya, Indah membagikan detik-detik kejutan untuk sang suami. Tak sendiri, ia mengajak sang buah hati, Naka, untuk ikut serta dalam momen itu. Hadiah yang diberikan pun bukan sembarang barang—sebuah iPad yang selama ini hanya bisa Arie pandangi dari balik etalase toko.

"Hari ini Bang Arie ulang tahun dan aku mau kasih hadiah buat dia. Ini adalah hadiah yang dia impikan sejak lama," ujar Indah dalam video yang diunggah pada laman Instagram pribadinya pada Selasa, 15 April 2025.

Dalam video tersebut, Indah menyembunyikan ponselnya untuk merekam reaksi sang suami dari sudut tersembunyi. Saat dipanggil turun dari lantai atas, Arie awalnya mengajak Indah makan di luar. Namun, Indah dengan cerdik menahan waktu dengan berbagai alasan.

Ia bahkan meminta Arie memijit tangannya. Saat Arie hendak menggapai tangan Indah, di sanalah ia melihat sesuatu yang mencuri perhatiannya—iPad berbalut selimut.

Senyum lebar langsung merekah di wajah Arie. Ia mengecup istrinya penuh rasa syukur dan bahagia. Momen itu terasa begitu tulus, seolah hadiah tersebut bukan sekadar barang, tapi simbol cinta dan perhatian yang tak putus dari Indah.

"Itu hadiah buat kamu. Sudah lama kan kamu mau itu?" kata Indah lembut.
"Sudah berapa tahun keluar masuk toko hanya lihat, terus keluar. Semoga berguna untuk pekerjaanku," jawab Arie, dengan ekspresi yang sulit disembunyikan.

Yang membuat kejutan ini semakin manis, Indah juga menyelipkan sepucuk surat kecil di atas kotak hadiah. Di atas kertas merah muda, ia menulis pesan penuh cinta untuk Arie—mengingatkan kita bahwa romantisme sejati bisa hadir lewat kata-kata sederhana yang tulus.

"Selamat bertambah umur Satriaddin Maharinga. Terima kasih sudah lahir ke bumi. Terima kasih sudah bertahan dan menjadi kuat. Semoga engkau bertambah sehatnya, bertambah bahagianya, bertambah gairah berkehidupan," bunyi pesan tersebut, dibacakan langsung oleh Arie dengan senyum malu-malu.

"Usia hanyalah angka, yang ku tahu engkau masih 17 tahun. Aku selalu mencintaimu. Dari istrimu," lanjutnya—disambut tawa kecil dari Indah di belakang kamera.

Momen ini bukan hanya tentang ulang tahun, tapi tentang dua orang yang saling menjaga, menyayangi, dan tumbuh bersama. Sebuah pengingat manis bahwa cinta, jika dirawat dengan perhatian dan ketulusan, akan selalu menemukan cara untuk membuat kita tersenyum.

Sontak saja video romantis tersebut menuai perhatian. Tidak sedikit warganet yang turut bahagia melihat kebahagiaan pasangan Indah dan Arie Kriting. Seperti komentar salah satu warganet yang bilang jika ingin dicintai secara ugal-ugalan, maka cintailah pasangan dengan setara. 

Mengapa Ucapan dan Perayaan Ulang Tahun Itu Penting? Ini Penjelasan Psikologisnya

Ulang tahun telah dirayakan selama ribuan tahun di berbagai budaya sebagai bentuk penghargaan terhadap kehidupan seseorang. Setiap orang punya cara sendiri untuk merayakannya—mulai dari refleksi pribadi yang sederhana hingga pesta meriah. Tapi tahukah kamu? Kebiasaan merayakan ulang tahun ini sebenarnya punya akar yang dalam dalam psikologi manusia.

Mari kita bahas lebih dalam alasan psikologis mengapa ulang tahun menjadi momen yang begitu penting dan bermakna dalam hidup kita, termasuk kenapa mengucapkan "selamat ulang tahun" kepada pasangan—suami atau istri—bisa jadi hal kecil yang berdampak besar.

1. Pengakuan atas Keunikan Diri

Sejak kecil, ulang tahun selalu dikaitkan dengan momen di mana seseorang menjadi pusat perhatian. Hari ulang tahun memperkuat rasa identitas dan harga diri karena pada hari itu, orang-orang di sekitar memberikan perhatian lebih: mengucapkan selamat, memberikan hadiah, atau sekadar hadir.
Secara psikologis, hal ini memperkuat rasa "berharga" dan "diakui" dalam lingkungan sosial kita. Mengucapkan ulang tahun kepada pasangan, misalnya, adalah cara sederhana namun efektif untuk menunjukkan bahwa kehadiran mereka di hidup kita sangat penting dan tidak dianggap remeh.

2. Momen Refleksi dan Pencapaian

Ulang tahun bukan hanya soal bertambah usia, tapi juga momen refleksi. Kita melihat kembali perjalanan satu tahun terakhir: apa yang sudah dicapai, apa yang gagal, dan ke mana arah hidup kita selanjutnya.

Sebuah survei dari YouGov di Amerika menunjukkan bahwa 15% orang merasa bangga saat ulang tahun mereka tiba—kemungkinan karena pencapaian yang telah diraih. Hampir separuh (48%) merasa bahagia, dan 24 persen merasa antusias. Artinya, ulang tahun memberi kita kesempatan untuk menulis ulang ‘cerita hidup’ kita—mengulang bab lama atau memulai bab baru.

3. Menguatkan Koneksi Sosial dan Hubungan

Manusia adalah makhluk sosial. Merayakan ulang tahun—meski hanya dengan ucapan—menjadi momen penting untuk mempererat hubungan. Bagi pasangan, ini adalah saat yang tepat untuk menunjukkan bahwa kalian hadir, peduli, dan menghargai satu sama lain.

Bahkan pada anak-anak, pesta ulang tahun bisa melatih keterampilan sosial dan membentuk kenangan masa kecil yang menyenangkan. Dalam hubungan dewasa, momen ini bisa memperkuat ikatan emosional yang mungkin terkikis oleh rutinitas.

Hadiah dan ucapan juga memperkuat koneksi emosional. Sebuah ucapan tulus akan terasa jauh lebih dalam dibandingkan ucapan standar seperti “Happy Birthday” yang terdengar otomatis. Apalagi jika kamu menyesuaikannya dengan hobi, minat, atau momen-momen spesial dalam hubunganmu.

4. Kebahagiaan karena Antisipasi dan Penghargaan

Salah satu kesenangan terbesar dari ulang tahun justru datang sebelum hari-H—yakni antisipasi. Bayangkan bagaimana senangnya menunggu kejutan, hadiah, atau sekadar perhatian dari orang tersayang. Ini memicu pelepasan dopamin, hormon yang berkaitan dengan rasa senang dan penghargaan.

Fakta menarik: perusahaan yang memberikan hadiah ulang tahun kepada karyawannya terbukti memiliki tingkat retensi yang lebih tinggi. Karena karyawan merasa dihargai dan termotivasi.
Dalam hubungan suami-istri, hal yang sama berlaku. Mengucapkan ulang tahun—terlebih dengan cara yang kreatif dan bermakna—dapat meningkatkan rasa dihargai dalam hubungan dan menciptakan kebahagiaan yang bertahan lama.

5. Menghadapi Ketakutan akan Penuaan dan Kematian

Meski terdengar menakutkan, ulang tahun secara tidak langsung mengingatkan kita akan proses penuaan dan kefanaan hidup. Tapi justru dengan merayakannya, kita seolah ‘melawan’ rasa takut tersebut dan menegaskan bahwa hidup tetap layak dirayakan, selama apa pun usia kita.

Dulu, banyak kartu ulang tahun menyindir soal umur seperti “over the hill” (melewati masa emas), tapi kini gaya ucapan berubah menjadi lebih lembut dan bijak. Ini menunjukkan bahwa perayaan ulang tahun bisa menjadi bentuk penerimaan yang sehat atas usia dan kehidupan yang terus berjalan.

Mengucapkan selamat ulang tahun kepada pasangan—atau siapa pun yang penting dalam hidupmu—bukan cuma basa-basi. Itu adalah bentuk cinta, pengakuan, apresiasi, dan penguatan koneksi emosional yang sangat berarti.

Sebesar apa pun atau sekecil apa pun perayaannya, yang terpenting adalah kehadiran dan ketulusan. Dalam dunia yang serba sibuk, satu ucapan tulus bisa membuat seseorang merasa dicintai dan tak dilupakan.

Pilihan Editor: Gaya Parenting Indah Permatasari untuk Putranya: Tak Ada yang Tiba-tiba Beda Sendiri

NAJWA AZZAHRA | INSTAGRAM | AS MOM SEE IT

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Advertisement

Recommended Article

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."
Advertisement